Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan
Mengonsumsi vitamin D setiap hari akan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Kenapa? Karena vitamin D memiliki banyak nutrisi yang penting bagi kesehatan tulang, otot, serta menjaga kesehatan jantung agar tetap optimal. Ingin tahu lebih lanjut mengenai manfaat vitamin D dan apa saja sumber vitamin D? Simak penjelasannya sebagai berikut.

Kebutuhan asupan vitamin D dapat diperoleh dari sumber makanan.
Apa itu Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Vitamin D akan terbentuk secara alami apabila kulit kita terkena sinar matahari. Kulit yang terpapar sinar matahari akan memicu sintesis vitamin D. Kemudian, hati dan ginjal akan mengubahnya menjadi vitamin D yang akhirnya membantu tubuh untuk lebih optimal dalam menyerap kalsium. Oleh karena itu, banyak ahli yang menganjurkan untuk selalu berjemur di pagi hari. Selain berjemur di pagi hari, vitamin D juga dapat ditingkatkan dengan cara mengonsumsi suplemen vitamin D atau melalui makanan.
Fungsi Vitamin D
Vitamin D memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai berikut:
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi
- Memberikan dampak yang positif untuk sistem kekebalan tubuh, organ otak, dan sistem saraf manusia
- Menjaga kesehatan organ paru-paru dan organ jantung
- Dapat mencegah munculnya penyakit kanker
Manfaat Vitamin D
Vitamin D adalah salah satu vitamin penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sebab, manfaat dari vitamin D ini banyak. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang diperolah ketika Anda mengonsumsi vitamin D:
Tulang Anda menjadi sehat
Vitamin D memiliki peran penting bagi kesehatan dan kekuatan tulang. Selain itu, vitamin D juga berperan penting bagi pertumbuhan tulang pada anak, dan mencegah tulang rapuh atau osteoporosis pada orang lanjut usia. Vitamin D akan merangsang usus untuk menyerap kalsium. Sebaliknya, kekurangan vitamin D akan mengganggu penyerapan kalsium oleh usus.
Terhindar dari risiko penyakit flu
Penelitian tahun 2018 di Amerika menemukan bahwa vitamin D dapat memberikan efek perlindungan terhadap virus penyebab flu.
Mencegah terkena penyakit diabetes
Menurut beberapa ahli, vitamin D di duga dapat menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Membantu program diet
Ilmuwan mengatakan, bahwa mengonsumsi vitamin D dapat membantu seseorang dalam menurunkan berat badan. Hal ini terjadi karena vitamin D di duga dapat mengurangi nafsu makan seseorang, hal inilah yang mendorong menurunnya berat badan.
Terhindar dari penyakit kanker
Vitamin D menurut ahli memiliki peran untuk mengurangi risiko seseorang terkena kanker tertentu. Kanker yang dapat di cegah dengan mengonsumsi vitamin D adalah kanker payudara pada wanita, kanker prostat pada pria dan kanker hati. Selain itu, bagi orang yang sudah terdeteksi menderita kanker, mengonsumsi vitamin D akan menurunkan risiko kematian.
Mengatasi gangguan depresi
Bagi seseorang yang mengalami depresi, mengonsumsi vitamin D akan membantu mengembalikan suasana hati menjadi lebih tenang. Penelitian lain juga memperkuat, bahwa seseorang yang kekurangan vitamin D memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.
Bermanfaat bagi Ibu hamil
Dilansir dari Medical News Today, ibu hamil yang mengonsumsi vitamin D secara seimbang akan mencegah terjadinya kelahiran prematur.

Paparan sinar matahari yang mengenai kulit akan memicu sintesis vitamin D.
Sumber Vitamin D
Berikut adalah jenis-jenis makanan yang mengandung vitamin D:
- Ikan berlemak seperti ikan salmon, ikan tuna, dan ikan sarden
- Minyak hati ikan kod
- Kuning telur ayam
- Susu sapi dan susu kedelai
- Sereal dan oatmeal
- Jamur
- Keju
- Hati sapi
Buah yang Mengandung Vitamin D
Selain dapat ditemukan pada produk hewani, vitamin D juga ditemukan dalam buah. Salah satu buah yang tinggi vitamin D adalah buah jeruk. Buah jeruk memiliki kandungan vitamin D dan nutrisi lain yang tinggi. Rutin mengonsumsi buah jeruk, maka Anda akan mendapatkan banyak manfaat bagi kesehatan.
Kekurangan Vitamin D
Kekurangan dalam mengonsumsi vitamin D akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh, terutama tulang. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi akibat kekurangan vitamin D:
- Mudah terinfeksi virus atau bakteri yang menyebabkan flu
- Mudah mengalami kelelahan
- Mengalami sakit pada tulang atau punggung
- Mudah mengalami depresi
- Terhambatnya penyembuhan luka akibat cedera atau setelah operasi
- Mengalami osteoporosis
- Mengalami kerontokan rambut
- Mengalami kerusakan pada gigi
- Mengalami rakitis pada anak-anak
- Kelahiran prematur
Kelebihan vitamin D
Keracunan karena kelebihan vitamin D jarang terjadi ketika Anda tidak pernah mengonsumsi suplemen. Sebab, keracunan vitamin D umumnya terjadi pada orang-orang yang mengonsumsi suplemen vitamin D secara berlebihan. Berikut ini adalah hal-hal yang akan terjadi apabila mengonsumsi vitamin D berlebihan:
- Mengalami mual, muntah-muntah hingga kehilangan nafsu makan
- Berisiko mengalami gagal ginjal
- Mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, sakit perut hingga diare.
- Meningkatnya kadar kalsium dalam darah
- Memicu terjadinya pengeroposan tulang
Meningkatkan asupan vitamin D dalam tubuh sebenarnya tidak sulit. Anda cukup berjemur di sinar matahari pada jam-jam ketika sinar matahari memberi manfaat. Sinar matahari yang baik bagi menurut ahli yaitu sebelum pukul 10:00 pagi. Sedangkan untuk berapa lamanya, ahli menganjurkan untuk berjemur sekitar 15 menit saja setiap paginya. Lalu, pastikan Anda melakukannya kurang lebih dua hingga tiga kali dalam satu minggu. Jika Anda rutin melakukannya, maka asupan vitamin dalam tubuh akan terpenuhi dengan seimbang.
Jadi, selain mengonsumsi makanan, Anda juga bisa memenuhi asupan vitamin D dengan berjemur setiap harinya. Apalagi di masa pandemi pasti penting berjemur untuk meningkatkan imunitas tubuh. Yuk, biasakan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, hindari stres, dan istirahat yang cukup. Semoga informasi ini bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source:
- Published in Artikel Kesehatan
Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tulang Anda
Vitamin D memiliki varian manfaat bagi tubuh. Umumnya vitamin ini berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang. Walau begitu ada manfaat lain yang dapat Anda lihat apabila Anda memenuhi kebutuhan vitamin D secara teratur. Artikel ini akan membahas dampak kekurangan vitamin D serta makanan yang dapat Anda konsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.

Vitamin D memiliki fungsi penting untuk menjaga kesehatan tulang.
Fungsi Vitamin D
Fungsi vitamin D dapat membantu mengatur jumlah kalsium dan fosfat pada tubuh. Nutrisi ini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi,dan otot. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian dalam tubuh.
Meski umum disebut sebagai vitamin, sebenarnya vitamin D bukan semata-mata vitamin, namun dianggap sebagai pro-hormon. Vitamin adalah nutrisi yang harus diperoleh melalui makanan atau suplemen, karena tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Namun, vitamin D mampu diproduksi oleh tubuh manusia dari sinar matahari (sinar UV) yang diserap kulit.
Untuk usia dewasa setidaknya Anda memerlukan 600-800 IU vitamin D per harinya. Sedangkan pada usia bayi hingga satu tahun hanya memerlukan IU vitamin D per hari.
Manfaat Vitamin D
1. Kesehatan Tulang
Vitamin D memiliki fungsi penting guna mengatur kadar kalsium dan pemeliharaan kadar fosfor di dalam darah. Kedua hal tersebut penting untuk menjaga kesehatan tulang.
2. Mengurangi Tingkat Resiko Terkena Flu
Penelitian menunjukkan bila vitamin D dapat berfungsi untuk mengurangi resiko serta memberikan perlindungan terhadap virus influenza. Walau begitu beberapa sumber tidak menemukan efek secara pasti konsumsi vitamin D pada pengurangan tingkat resiko flu. Oleh karena itu masih banyak riset yang perlu ditelusuri mengenai fungsi vitamin D bagi penurunan tingkat resiko flu.
3. Bayi Lebih Sehat
Pemenuhan kebutuhan vitamin D bermanfaat bagi bayi atau anak-anak. American Academy of Allergy Asthma and Immunology (AAAAI) menunjukkan suatu data mengenai hubungan antara paparan vitamin D yang rendah dan peningkatan risiko sensitisasi alergi. Contohnya adalah anak-anak yang tinggal lebih dekat dengan ekuator dan memiliki tingkat masuk yang lebih rendah ke rumah sakit karena alergi ditambah lebih sedikit resep autoinjector epinefrin. Mereka juga cenderung tidak memiliki alergi kacang.
4. Kehamilan yang Sehat
Sebuah studi menunjukkan bila wanita hamil yang mengalami kekurangan vitamin D selama periode kehamilannya dapat memiliki tingkat resiko lebih tinggi mengalami preeklamsia dan melahirkan secara prematur. Selain itu, tingkat resiko lainnya adalah diabetes gestasional dan vaginosis bakterial.
Defisiensi Vitamin D
Walaupun tubuh dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya. Defisiensi vitamin D dapat terjadi karena berbagai alasan. Penyebabnya antara lain:
1. Jenis Kulit
Jika Anda memiliki kulit yang lebih gelap, kemungkinan Anda untuk mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin D lebih tinggi. Hal ini karena kulit yang gelap cenderung sulit untuk menyerap sinar matahari sangat penting bagi kulit untuk memproduksi vitamin D.
2. Penggunaan Tabir Surya
Penggunaan tabir surya ditenggarai dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap radiasi ultraviolet B (UVB) dari matahari. Penyerapan ini difungsikan untuk kulit memproduksi vitamin D secara alami bagi tubuh.
3. Lokasi Geografis Tempat Tinggal
Orang yang hidup di lintang utara akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sinar matahari yang berfungsi untuk mendapatkan sumber vitamin D secara alami. Selain itu, jika Anda tinggal di lingkungan yang tingkat polusinya tinggi, atau Anda adalah tipe orang yang bekerja saat malam hari, sangat direkomendasikan bagi Anda untuk mendapatkan sumber vitamin D dari makan atau suplemen vitamin lainnya.
4. Bayi yang Masih Menyusu
Bayi yang masih mendapat ASI eksklusif membutuhkan suplemen vitamin D, terutama jika mereka memiliki kulit gelap atau memiliki sedikit paparan sinar matahari. American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar semua bayi yang disusui menerima 400 international units (IU) vitamin D oral per hari.

Ada banyak makanan yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D.
Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat berakibat pada kelainan bentuk tulang seperti rakhitis hingga pembengkokan tulang yang parah karena pelunakan tulang pada usia anak-anak, dan nyeri tulang yang disebabkan oleh kondisi yang disebut osteomalasia pada orang dewasa. Osteomalasia dapat menyebabkan kepadatan tulang yang buruk dan kelemahan otot. Selain oteomalasia, kekurangan vitamin D juga dapat berdampak pada kerapuhan tulang seperti osteoporosis.
Makanan yang Mengandung Vitamin D
Ada banyak makanan yang dapat Anda konsumsi untuk memenuhi kebutuhan vitamin D di tubuh Anda. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Kuning telur: Setiap telur yang diternakkan secara komersial hanya mengandung sekitar 37 IU vitamin D per kuning telurnya. Sedangkan telur dari ayam yang dibesarkan di luar tanpa ada intervensi obat-obatan atau diberi pakan mengandung kadar vitamin D yang jauh lebih tinggi.
Jamur: Jamur dapat mensintesis vitamin D2 saat terkena sinar UV. Hanya jamur yang tumbuh di alam terbuka atau jamur yang diberi sinar UV yang merupakan sumber vitamin D
Bahan makanan yang diperkaya vitamin D: Makanan seperti susu sapi, susu kedelai, jus jeruk, sereal, dan oatmeal terkadang diperkaya dengan vitamin D. Ini mengandung 54-136 IU per porsi.
Ikan berminyak, seperti salmon, sarden, herring, tuna dan mackerel: Contohnya ikan herring. Ikan ini mengandung 216 IU vitamin D per porsi 3,5 ons (100 gram).
Sumber makanan yang lain untuk memenuhi kebutuhan vitamin D Anda, dapat Anda temukan pada beberapa suplemen makanan yang tersedia di toko obat atau supermarket terdekat.
Vitamin D memang memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Ada berbagai sumber makanan yang dapat kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin D supaya tidak berdampak pada resiko kesehatan yang lebih fatal. Setelah membaca artikel ini, pastikan Anda juga membagikannya pada sanak keluarga dan orang-orang terdekat agar mereka juga dapat hidup sehat seperti Anda. Semoga tetap sehat selalu, sampai jumpa di artikel lainnya.
Telah direview oleh dr. Febriani
Source
- Published in Artikel Kesehatan