Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Visi Misi
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Exellence
  • Artikel

Tuberkulosis: Ancaman di Tengah Covid-19

Tuesday, 05 January 2021 by Devi

Pada masa pandemi seperti saat ini, selain virus COVID-19 yang masih di khawatirkan. Ada lagi penyakit yang menyerang paru-paru yaitu tuberkulosis. Sebab, penyakit ini tidak kalah ganasnya dengan COVID-19. Data tahun 2019, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat ketiga dunia dengan jumlah penderita TBC terbanyak selain India dan Cina. Itu menandakan bahwa penyakit ini masih sangat berbahaya, terutama di Indonesia.

Tuberkulosis

Jenis tuberkulosis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu TB laten dan TB aktif.

Apa Itu Tuberkulosis?

Penyakit TBC ini biasanya hanya menyerang paru-paru. Namun, tidak menutup kemungkinan akan menyebar hingga otak dan tulang belakang. Jika tidak segera ditangani dengan cepat. Penyebaran penyakit dapat ditularkan melaui air liur atau droplet dari mulut yang tersebar di udara ketika seseorang batuk, bersin, atau sedang berbicara.

Penyebab Tuberkulosis

Hingga saat ini, penyebab dari penyakit TBC ini menurut tim medis dikarenakan adanya infeksi virus Mycobacterium Tuberkulosis yang menyebar di udara. Tim medis menyatakan bahwa penyakit ini dapat disembuhkan. Namun, proses penyembuhannya membutuhkan waktu lama dengan cara mengkonsumsi obat secara rutin.

Jenis Tuberkulosis

Jenis tuberkulosis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu TB laten dan TB aktif. Berikut adalah penjelasan dari setiap jenis tuberkulosis:

1.TB Laten

Pada kondisi ini, seseorang mungkin terinfeksi oleh bakteri TB, namun sistem kekebalan tubuh orang tersebut tergolong baik sehingga dapat secara otomatis menurunkan tingkat penyebaran bakteri. Orang yang terkena dengan jenis ini tidak akan memiliki gejala apapun dan bersifat tidak menular. Tetapi infeksi bakteri TB dalam tubuhnya masih ada dan bisa aktif Kembali.

2. TB Aktif

Kondisi TB aktif ini berlawanan dengan TB laten, bakteri dalam tubuh orang tersebut telah berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh. Selain telah menyebar ke seluruh tubuh, orang dengan TB aktif juga memiliki risiko untuk menularkan kepada orang lain. Biasanya orang dengan TB aktif ini bermula dari TB laten yang tidak tertangani lebih awal, sehingga aktif kembali dan menjadi lebih parah.

Gejala / Ciri-Ciri Tuberkulosis

Untuk gejala, tidak akan berlaku untuk orang yang terinfeksi TB laten. Gejala dan ciri-ciri tuberkulosis akan nampak ketika seseorang terkena jenis TB aktif. Berikut adalah gejala dan ciri-ciri tuberkulosis:

1. Mengalami batuk yang berkepanjangan. Biasanya terjadi dalam kurun waktu 3 minggu

2. Terdapat nyeri dada yang berlangsung lama

3. Batuk dengan mengeluarkan dahak bercampur darah

4. Mengalami kelelahan sepanjang waktu

5. Sering berkeringat ketika malam hari

6. Mengalami demam

7. Kehilangan nafsu makan

8. Mengalami penurunan berat badan secara drastis

Risiko Terkena Tuberkulosis

Penularan infeksi tuberkulosis ini tidak bisa di prediksi, sehingga semua orang memiliki risiko untuk terkena infeksi tuberkulosis. Namun, berikut adalah hal-hal yang membuat Anda memiliki risiko tinggi terkena infeksi tuberkulosis.

1. Memiliki anggota keluarga, teman, atau pasangan yang mengidap TB aktif.

2. Pernah berpergian ke daerah yang memiliki tingkat penularan TBC tinggi, seperti negara Rusia, Afrika, Eropa atau Amerika latin.

3. Anda mengidap penyakit HIV/AIDS.

4. Anda adalah seorang perokok aktif.

5. Mengidap penyakit turunan seperti diabetes.

6.Mengidap kanker kepala atau leher.

7.Sedang melakukan kemoterapi.

8.Memiliki keadaan berat badan yang rendah atau mengalami gizi buruk.

9.Atau penggunaan obat-obatan terlarang.

Selain itu, fakta terbaru mengatakan bahwa orang yang berisiko terinfeksi TBC tidak hanya orang dewasa, balita dan anak kecil juga memiliki risiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Hal itu karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum mampu sepenuhnya melawan bakteri TBC.

Tuberkulosis

Tuberkulosis penyakit yang menyerang paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.

Tes Diagnosis Tuberkulosis

Untuk dapat mengetahui tentang diagnosis dari tuberkulosis ini, tim medis biasanya akan melakukan beberapa tahap tes yang meliputi:

1. Tes Kulit

Proses tes ini akan dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan ke kulit bagian lengan bawah. Setelah sekitar tiga hari, tim medis akan memeriksa perubahan yang terjadi di bagian yang telah disuntikkan sebelumnya. Jika hasilnya positif, maka Anda akan di diagnosis terinfeksi TBC, begitu juga sebaliknya. Namun, tes kulit ini terkadang memberikan hasil yang tidak akurat, terutama jika anda baru saja terinfeksi bakteri TBC. Maka dari itu, pengulangan tes sangat perlu dalam hal ini untuk bisa mengetahui lebih dini tentang penyakit ini.

2. Tes Darah

Tindakan selanjutnya melakukan tes darah. Tes darah ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan hasil lanjutan selain dari tes kulit. Namun, tes darah diduga belum mampu menghasilkan data yang akurat mengenai positif atau negatif terinfeksi TBC sehingga perlu juga untuk dilakukan tes ulang di kemudian hari jika ada gejala.

3. Rontgen Dada

Tindakan medis selanjutnya untuk mendiagnosis TBC dengan melakukan rontgen dada. Fungsi dari rontgen dada ini untuk mencari bintik-bintik di paru-paru. Apabila hasilnya menunjukkan bahwa paru-paru Anda terdapat bintik-bintik, itu berarti tanda bahwa Anda terinfeksi TBC.

4. Tes Dahak atau Lendir

Tes terakhir yang disarankan dengan melakukan tes dahak atau lendir. Pengambilan dahak atau lendir ini untuk memeriksa apakah terdapat bakteri TBC atau tidak dalam tubuh Anda.

Analisis Daripada Tuberkulosis

Analisis pengobatan seputar infeksi tuberkulosis (TBC) dapat dilakukan dengan memberikan obat. Bagi pengidap TB laten, Anda akan diberikan obat untuk membunuh bakteri TBC agar tidak menjadi aktif. Anjuran mengkonsumsi obat ini biasanya harus diminum selama 9 bulan. Sedangkan untuk penderita TB aktif, akan diberikan obat yang dosisnya lebih dari pada obat untuk penderita TB laten.

Anjuran minumnya selama 6 hingga 1 tahun. Selain itu, penderita TB aktif terkadang perlu konsultasi ke dokter untuk melihat bagaimana perkembangan bakteri TBC. Satu lagi untuk TB yang resisten terhadap obat, biasanya lebih kompleks dan lebih banyak obat yang diminum. Sedangkan untuk anjuran minumnya berlangsung hingga 30 bulan dan dapat menimbulkan efek samping.

Apa pun jenis infeksinya, pemeriksaan secara dini tentang penyakit ini akan menolong Anda untuk segera mendapat penanganan. Meskipun TBC sudah ada obat dan vaksinnya, tapi tidak memutuskan mata rantai dari penyebaran bakteri TBC. Pasalnya penyebaran TBC ini lewat udara sehingga penularannya juga sangat cepat.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri, memakai masker, menjaga jarak dengan pengidap TBC dan mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan kekebalan tubuh menjadi hal yang penting agar bisa terhindar dari penyakit ini. Semoga bermanfaat!

Telah direview oleh dr. Karlina Mulyani

Source

  • Tuberkulosis (TB)
  • Tuberkulosis tetap Menyerang Saat Pandemi Coronavirus
gejala tuberkulosisjenis tuberkulosispenyebab tuberkulosistuberkulosis
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan
No Comments

Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini Yang Perlu Diketahui

Monday, 09 March 2020 by Ronif
apa itu penyakit tuberkulosis fb

Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini Yang Perlu Diketahui | Ciputra Healthcare

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang penyebarannya melalui udara. Ketika seseorang mendapatkan bakteri ini, ia dapat merasakan nyeri dada, batuk parah, dan berbagai gejala lainnya. Bakteri tuberkulosis (TB) sebagian besar tumbuh di paru-paru, tetapi mereka dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya. Pada artikel ini, kita akan melihat gejala, penyebab, dan pengobatan TB paru. Kita juga akan menjelaskan ekspektasi kesembuhan dan kapan Anda harus pergi ke dokter.

Gejala Penyakit Tuberkulosis
Gejala TB dapat berkembang secara lambat dan dapat bervariasi.
Gejala utama TB paru meliputi:

  • Batuk parah yang berlangsung selama minimal 3 minggu
  • Sakit dada
  • Batuk darah atau dahak dari paru-paru
  • Sesak napas

Gejala TB yang lebih umum dapat meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Energi rendah atau kelelahan
  • Demam dan kedinginan
  • Keringat malam

Baca juga: Sakit Tenggorokan/ Radang? Penyebab dan Cara Mengobati

Penyebab Penyakit Tuberkulosis

TB adalah infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Penyakit menular ini, sekitar sepertiga dari populasi dunia terinfeksi bakteri jenis ini. Namun, hanya sekitar 10-20 persen orang dengan infeksi ini menjadi “TB aktif.” Seseorang yang membawa bakteri tetapi tidak mengembangkan gejala memiliki “TB laten.” Ini tidak menular, tetapi pada akhirnya dapat berkembang menjadi TB aktif, terutama jika sistem kekebalan seseorang menjadi lemah dari kondisi seperti HIV.

TB dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tidak dapat mencegah bakteri berkembang biak. Namun, banyak orang dengan TB laten tidak pernah mengembangkan penyakit aktif. Seorang dokter dapat menggunakan tes kulit atau darah untuk memeriksa keberadaan M. tuberculosis. Orang dengan TB paru aktif menghembuskan bakteri dalam cipratan air kecil ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Cipratan air ini bergerak di udara dan seseorang bisa menghirupnya. Namun, seorang individu umumnya perlu dalam kontak dekat yang lama dengan seseorang yang memiliki TB aktif untuk tertular infeksi. Infeksi TB di bagian tubuh selain paru biasanya tidak menular.

Perawatan Penyakit Tuberkulosis
Pengobatan tergantung pada apakah seseorang memiliki TB aktif atau laten. Untuk orang dengan TB laten, dokter akan merekomendasikan terapi pencegahan, yang biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang disebut isoniazid setiap hari selama 6-9 bulan. Orang dengan TB aktif biasanya perlu mengambil kombinasi antibiotik selama 6-12 bulan. Pilihan pengobatan lini pertama termasuk isoniazid, rifampin, etambutol, dan pirazinamid. Sementara beberapa orang dengan TB aktif memerlukan kunjungan singkat di rumah sakit, banyak yang dapat menerima perawatan di rumah. Kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dan tidak lagi dapat menularkan infeksi setelah beberapa minggu perawatan.

Namun, penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan tepat seperti yang diarahkan oleh dokter untuk menjaga agar penyakit tidak kambuh dan untuk mencegah bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan. TB yang resistan terhadap obat jauh lebih sulit untuk diobati dan bisa sangat berbahaya jika seseorang menularkannya kepada orang lain.

Kapan harus ke dokter?
TB dapat disembuhkan, tetapi dapat mengancam jiwa jika seseorang tidak menerima pengobatan yang tepat. Juga, TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif jika seseorang tidak menerima pengobatan pencegahan. Dokter dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi bakteri TB menggunakan tes kulit atau darah. Tes kulit melibatkan penyedia layanan kesehatan menyuntikkan sejumlah kecil cairan yang disebut tuberculin ke lengan bawah orang tersebut. Tes ini positif jika kulit mengalami benjolan atau bengkak dalam 48-72 jam setelah injeksi.

Baca juga: WASPADA VIRUS CORONA (2019-nCoV)

Tes darah melibatkan pengambilan sampel darah kecil dan menganalisanya untuk tanggapan sistem kekebalan terhadap bakteri TB. Jika seseorang tes positif untuk bakteri, dokter juga dapat melakukan rontgen dada atau tes dahak untuk menentukan apakah infeksi telah berkembang menjadi penyakit aktif. Siapa pun dengan gejala TB harus mengunjungi dokter untuk pengujian. Juga, siapa pun yang percaya bahwa mereka mungkin berhubungan dekat dengan orang yang memiliki TB aktif harus mencari nasihat medis.

Ringkasan Artikel Penyakit Tuberkulosis
TB paru adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri dada, sesak napas, dan batuk parah. TB paru dapat mengancam jiwa jika seseorang tidak menerima pengobatan. Orang dengan TB aktif dapat menyebarkan bakteri melalui udara. Namun, seseorang biasanya harus dalam kontak dekat yang lama untuk menjadi terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi bakteri TB tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Dokter menggambarkan ini sebagai TB laten. TB laten tidak menular tetapi pada akhirnya dapat berkembang menjadi TB aktif.

Dokter mengobati TB laten atau aktif dengan antibiotik jangka panjang. Orang dengan TB aktif biasanya mulai merasa lebih baik setelah beberapa minggu perawatan. Sahabat healthcare, dengan adanya penjelasan artikel mengenai: “Apa Itu Penyakit Tuberkulosis?” diharapkan semua masyarakat mengerti dan memahami mulai dari bagaimana gejalanya, hingga pengobatannya.

Artikel ini telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325526#summary

info kesehatanTBCtuberkulosis
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin, Uncategorized
No Comments

Tuberkulosis, Penyakit Menular yang Dapat Disembuhkan

Monday, 19 March 2018 by admin
tuberkulosis 2

tuberkulosis 2
Penyakit tuberkulosis masih menjadi stigma buruk dimasyarakat. Padahal bila minum obat dengan teratur dan sesuai, penyakit ini dapat disembuhkan. Dengan mengetahui lebih banyak tentang TB diharapkan masyarakat dapat berperan serta menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Apa itu Tuberkulosis / TB / TBC ?

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru. Selain paru, bakteri tuberkulosis sebenarnya juga bisa menyebar ke ginjal, tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, hingga otak.

Bagaimana penularan TB?

Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif, batuk, bersin atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara dan terhisap oleh orang yang tidak sakit.

Tuberkulosis 1

Gejala penyakit TB

– Batuk selama 2 minggu atau lebih
– Lemah, Letih & Lesu
– Penurunan berat badan
– Kehilangan nafsu makan
– Demam & menggigil
– Berkeringat di malam hari.

Bagaimana mendiagnosis TB

– Rontgen dada.
– Tes Mantoux (Screening).
– Tes darah.
– Tes dahak.

tuberkulosis 3

Pengobatan TB

Waktu pengobatan TB adalah 6 s/d 12 bulan atau lebih tergantung hasil diagnosis dokter. Namun banyak penderita yang suka lupa minum obat atau sengaja berhenti karena sudah merasa sehat atau karena masalah biaya.

Keteledoran ini dapat merugikan dirinya sendiri dan membahayakan orang lain, seperti :

– Bakteri menjadi resisten atau kebal terhadap obat TBC yang sebelumnya dan akan dikonsumsi.
– Akibatnya, gejala TBC yang dialami semakin parah karena bakteri terus berkembang biak dalam tubuh.
– Menularkan penyakit infeksi ke orang lain.

Orang yang berisiko tertular TB

– Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS, diabetes, atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
– Orang yang mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi.
– Perokok & Pecandu narkoba.
– Orang yang sering berhubungan dengan pengidap TB aktif, misalnya petugas medis atau keluarga pengidap.

tuberkulosis 4

Bagaimana mencegah TB

Vaksinasi BCG pada bayi dan deteksi dini penyakit TB serta menyembuhkan orang yang sakit sampai tuntas adalah cara untuk mencegah penularan TB.

Pemberian penyuluhan tentang penyakit TB, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap gejala penyakit TB yang bisa saja dialami mereka ataupun orang-orang terdekat mereka. Dan mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah TB dan yang harus dilakukan bila mengalami gejala seperti TB.

Karena kuman TB bisa ada dimana saja, pencegahan yang paling efektif adalah gaya hidup sehat untuk menunjang ketahanan tubuh kita:

– Gizi yang baik
– Cukup istirahat
– Jangan Stres Fisik & Mental

Strategi meminum obat yang teratur

– Letakkan obat pada tempat yang Anda biasa melakukan kegiatan rutin. Misalnya di meja makan, sehingga setiap Anda sarapan, makan siang dan makan malam akan melihat obat tersebut.
– Buat pengingat /alarm di jam atau telepon genggam Anda. Hal ini akan memudahkan mengingat bahwa Anda harus minum obat setiap hari.
– Minta bantuan orang terdekat Anda untuk mengingatkan, ketika datang waktunya minum obat. Anda dapat memintanya untuk menjadi pengawas minum obat pribadi Anda.

Sumber: dr. Hezza Bigitha, Sp.P Dokter Spesialis Paru, Ciputra Hospital CitraRaya

penyakittuberkulosis
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Citra Raya Tangerang
No Comments

Recent Posts

  • Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tulang Anda

    Vitamin D memiliki varian manfaat bagi tubuh. U...
  • Gejala Kanker Mulut

    Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar “kanker...
  • Penyebab Kanker Hati: Kenali Gejala dan Pengobatan

    Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan di...
  • Depresi dan Kecemasan: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Kita Waspadai

    Apa itu depresi? Depresi dan kecemasan adalah d...
  • Penyakit Autoimun Kenali Gejalanya

    Pernahkah kalian mendengar tentang penyakit Rhe...

Unit Rumah Sakit:

  • Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
  • Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
  • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Klinik:

  • Ciputra Medical Center
  • Ciputra SMG Eye Clinic
  • C Derma

Social Media:

Facebook
Instagram Ciputra Hospital Instagram

Karir

© 2017 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP