Apa Itu Tes PCR?
Angka kasus positif Corona dewasa ini turut memprihatinkan. Salah satu cara untuk mendeteksi infeksi aktif COVID-19 dengan melakukan tes. Jenis pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan diagnosis Covid-19 ialah Swab PCR Test. Apa itu PCR test? Penasaran seperti apa metode pemeriksannya? Cari tahu jawabannya lewat ulasan berikut!

Alat Swab test yang digunakan dalam pemeriksaan mirip seperti cotton bud.
Apa Itu Swab PCR Test
Pemeriksaan untuk mendeteksi infeksi virus Corona dapat dilakukan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) atau Swab PCR test. Metode Swab test atau usap digunakan untuk mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan. Selain dengan test usap, ada lagi jenis sampel yang dapat digunakan, seperti sampel urine, sputum, sampel darah bahkan cairan serebrospinal (SCF).
Sebelum melakukan Swab PCR test tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan. Pemeriksaan PCR tidak berpengaruh apakah diambil saat kondisi sedang batuk/pilek, tidak enak badan, demam, diare, kurang tidur, makan/minum obat/suplemen tertentu. Hanya saja, selama pemeriksaan Swab PCR test pasien wajib mematuhi protokol kesehatan. Biasanya, pasien akan melakukan proses pengambilan sampel dengan metode khusus. Umumnya, mereka akan melewati tiga tahapan, mulai dari pengambilan sampel, ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi (penggandaian materi genetik), dan pembacaan hasil. Pasien juga diberi tahu waktu/berapa lama hasil pemeriksaan akan keluar atau terlihat. Jadi, sekarang sudah tahu kan pengertian dari apa itu PCR test?
Prosedur Swab Test
Salah satu prosedur Swab PCR test ditandai dengan tes usap (swab). Lebih jelas, berikut ini tahapan yang dilakukan selama pemeriksaan Swab PCR test:
- Petugas kesehatan meminta pasien membuka masker. Petugas akan mengambil sampel pasien berupa ingus dari hidung (Jika ada).
- Petugas kesehatan meminta pasien mendongakkan kepala untuk mengambil sampel lendir.
- Alat yang digunakan selama pemeriksaan Swab test menyerupai cotton bud panjang. Petugas kesehatan akan memasukannya ke hidung hingga nasofaring.
- Petugas kesehatan akan memutar atau menggerakkan alat swab agar lendir di nasofaring menempel di alat swab.
- Setelah proses pengambilan sampel, petugas kesehatan meminta pasien segera memakai masker kembali.
Tahukah Anda? Selain metode usap, sampel juga bisa didapatkan dari urine, sputum, sampel darah bahkan cairan serebrospinal (SCF). Hal ini dilakukan sesuai jenis penyakit yang ingin didiagnosa melalui tes PCR. Lalu, sampel tadi akan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Petugas akan menutup rapat tabung plastik yang berisi sampel tersebut. Lalu, sampel yang sudah diambil akan diperiksa ke laboratorium.
Tabung yang berisi sampel tadi akan diperiksa melalui alat PCR untuk mendeteksi keberadaan untaian DNA virus Corona. Hasil swab test dapat diketahui dalam waktu 1-2 hari. Jadi, prosedur Swab test dilakukan dalam tiga proses, mulai dari pengambilan sampel, ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi (penggandaian materi genetik), dan pembacaan hasil.
Pemeriksaan Swab test menunjukkan hasil positif atau negatif. Jika hasil positif berarti pasien menderita atau terinfeksi Covid-19. Sebaliknya, hasil pemeriksaan Swab test negatif berarti pasien tidak menderita atau terinfeksi Covid-19.
Pemeriksaan Swab PCR test ini tidak menimbulkan efek samping. Anda hanya merasakan rasa yang tidak nyaman saat proses pengambilan sampel. Saat alat Swab test dimasukkan ke dalam hidung. Selain itu, muncul rasa sedikit nyeri atau memar di area suntikan saat pengambilan darah. Namun, efek tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Prosedur Swab PCR test ditandai dengan tes usap (swab).
Harga swab PCR test
Umumnya harga Swab PCR test tertinggi sebesar Rp900.000 sesuai aturan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. Batas tarif tertinggi ini mengacu pada ketentuan surat edaran yang diumumkan Kemenkes. Harga Swab PCR test tersebut sudah mencakup keseluruhan sampai hasilnya keluar.
Alat Swab Test
Alat Swab test yang digunakan dalam pemeriksaan mirip seperti cotton bud yang dimasukkan ke dalam hidung hingga nasofaring. Dokter akan memutar atau menggerakan alat Swab test selama 15 detik. Fungsinya untuk memastikan sampel lendir dalam hidung menempel. Setelah itu, alat Swab test dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Sampel yang ada dalam tabung plastik tadi akan dibawa untuk pengecekan ke laboratorium. Hasil Swab test dinyatakan positif bila DNA atau RNA dari lendir hidung t sesuai atau cocok dengan replika DNA dari virus SARS-COV2 begitu sebaliknya.
Beda Rapid Test dan Swab Test
Lalu, apa bedanya Rapid test dan Swab test? Perbedaan kedua jenis pemeriksaan tes Covid-19 ini terletak pada sampel, prosedur penanganannya, dan lama waktu tesnya. Jika Rapid test pemeriksaannya melalui sampel darah. Sedangkan swab PCR test menggunakan lendir dari dalam hidung dan tenggorokan. Metode yang dilakukannya menggunakan Swab atau usap untuk mendeteksi keberadaan virus Corona.
Lalu pemeriksaan Rapid test hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10-15 menit. Sedangkan Swab test membutuhkan beberapa hari untuk melihat hasil pemeriksaannya. Hasil pemeriksaan Rapid test tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis Covid-19 karena hanya untuk skrining peemriksaan lanjutan yaitu Swab. Lain halnya pemeriksaan Swab PCR test hasilnya lebih akurat untuk mendeteksi keberadaan virus Corona.
Swab Test di Jakarta dan Banjarmasin
Anda sedang mencari Swab test di Jakarta dan Banjarmasin? Anda bisa datang untuk memeriksakan diri ke berbagai fasilitas kesehatan yang bisa dijadikan alternatif Swab test. Salah satu, fasilitas kesehatan yang menyediakannya, yaitu Ciputra Mitra Hospital (CMH).
Seperti kita ketahui, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19 dengan mendeteksi material genetik virus Corona. Material genetik virus Corona penyebab COVID-19 ini merupakan jenis virus RNA. Keberadaan RNA ini akan dideteksi oleh PCR melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Berikut adalah alur pelaksanaan dan tahapan swab test yang akan dijalani oleh pasien di Ciputra Mitra Hospital:
- Pelaksanaan swab test terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama pukul 08.00-10.00 WITA. Sesi kedua pukul 14.30-16.00 WITA.
- Pasien datang menuju rumah sakit ke bagian registrasi yang tersedia di tenda (Halaman parkir rumah sakit)
- Pasien melakukan registrasi dan pembayaran. Kemudian, mendapatkan no. Urut.
- Pasien akan diarahkan menuju bilik pengambilan Swab.
- Dokter akan meminta pasien untuk melepas masker. Lalu, pasien menengadahkan kepala untuk memudahkan pengambilan sampel lendir.
- Dokter memasukkan alat swab yang mirip seperti cotton bud panjang ke hidung hingga ke nasofaring.
- Dokter akan memutar atau menggerakkan alat swab selama 15 detik agar lendir di nasofaring menempel di alat swab.
- Dokter akan menarik alat swab secara perlahan setelah pengambilan sampel lendir. Lalu, pasien akan diminta memakai masker kembali.
- Pengambilan swab selesai dan pasien akan diarahkan untuk mengambil hasil sesuai dengan paket yang dipilih.
Tes PCR melibatkan 5 tahap, mulai dari pengambilan sampel, ekstraksi materi genetik dari sampel, amplifikasi atau penggandaan materi genetik (RT PCR), interpretasi hasil, verifikasi, dan validasi. Setelah proses pengambilan sampel selesai, akan dilakukan langkah sebagai berikut:
Ekstraksi Materi Genetik
Tabung VTM yang berisi sampel swab pasien akan dibuka di Biosafety Cabinet level 2 yang ada di laboratorium Biomolekuler. Biasanya, deteksi Virus Corona penyebab Covid-19 diawali dengan proses konversi RNA melalui metode spin column. RNA tadi kemudian direkatkan dengan resin RNA yang sudah melekat di alat tersebut akan “dicuci” dengan reagen dari zat pengotor semisal protein dan komponen asing lain yang nantinya mengganggu proses multiplikasi rantai asam amino. Mesin ekraksi yang ada di CMH memiliki kapasitas memproses 16 sampel untuk satu kali siklus.
Amplifikasi atau Penggandaan Materi Genetik (RT PCR)
Setelah didapatkan sampel RNA yang bersih, selanjutnya menuju tahap RT PCR. Apa itu RT PCR? Real Time PCR adalah sebuah metode tes paling spesifik untuk mengetahui ada atau tidaknya virus penyebab Corona. Bahkan mampu mendeteksi virus dengan detection limit yang sangat rendah yaitu 100 partikel virion per 1 mililiter media.
Deteksi Real Time PCR yang dilakukan di Ciputra Mitra Hospital bersifat kualitatif. Artinya, kita bisa mengetahui ada atau tidaknya virus COVID-19 tanpa menghitung secara persis berapa jumlah partikel virion yang ada pada sampel.
Ct (cycle threshold) pada PCR dapat diartikan dengan semakin rendahnya nilai Ct maka jumlah partikel virus pada sampel semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tinggi nilai Ct semakin rendah jumlah virusnya. Kemudian dibuat interpretasi apakah (sampel) itu positif, negatif, invalid atau incoclusive. Alat PCR di CMH dalam satu kali running mampu mengerjakan maksimal 96 sampel.
Verifikasi dan Validasi
Setelah melakukan interpretasi, tahap selanjutnya adalah verifikasi dan validasi untuk dilaporkan ke rumah sakit maupun Dinas Kesehatan. Kesimpulan dari hasil pemeriksaan akan dijelaskan kepada Anda oleh dokter kami.
Kini, Anda sudah mengetahui jenis pemeriksaan Swab. Mulai dari apa itu PCR test, prosedurnya, harga, hingga rumah sakit yang melayani Swab test. Pemeriksaan Swab PCR test lebih akurat dari Rapid test. Jika Anda ingin melakukan Swab PCR test sebaiknya tetap penuhi protokol kesehatan.
Sebelum dan setelah pemeriksaan tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan rutin cuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, jaga kesehatan tubuh dengan pola makan sehat dan rutin melakukan aktivitas fisik. Jika muncul gejala yang menunjukkan Covid-19 segera hubungi fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source
- Published in Artikel Kesehatan
Perbedaan Swab Test (PCR) dan Rapid Test
Sudah kenalkah Anda dengan perbedaan swab test (PCR) atau rapid test? Dewasa ini, berita mengenai virus corona belum kunjung reda, terutama di Indonesia. Justru semakin hari semakin banyak orang yang dinyatakan positif dan banyak pula yang tumbang akibat virus ini. Hal ini dapat dilihat dari data statistik terbaru Covid19.go.id pada tanggal 28 Oktober 2020, dimana penambahan pasien yang positif terinfeksi virus corona mencapai 400.483 orang dan meninggal total 13.612.
Virus corona sendiri merupakan virus yang berbahaya dan banyak memakan korban jiwa, tidak hanya dalam skala nasional tetapi juga internasional. Virus ini telah menyebar secara global semenjak tahun lalu dan hingga saat ini, masih belum banyak mereda meskipun sudah ada beberapa berita yang menyatakan bahwa obat penawar virus ini mulai ditemukan. Akibat semakin banyak korban jiwa dan pasien positif corona, maka tenaga medis dan pemerintah bekerjasama untuk melakukan berbagai cara dalam upaya penyembuhan dan pencegahan terhadap virus corona. Beberapa hal yang telah dilakukan adalah melaksanakan lockdown dan social distancing, rapid test, dan swab tes. Salah satu yang paling dikenal dan banyak dilakukan oleh masyarakat adalah swab tes. Jadi, sebenarnya apa itu swab tes?
Apa Itu Swab Tes (PCR)?
Swab tes (PCR) adalah salah satu metode yang dilakukan oleh tenaga medis untuk mendeteksi keberadaan virus atau bakteri penyebab penyakit. Istilah swab tes ini sendiri semakin dikenal oleh masyarakat akibat maraknya virus corona dan banyaknya rumah sakit serta tenaga medis yang melakukan tes ini untuk melakukan pengecekan secara berkala. Swab tes adalah pemeriksaan yang menggunakan sampel dari lendir dalam hidung ataupun tenggorokan, darah, urine, sputum hingga cairan serebrospinal (CSF). Hasil pengetesan swab tes juga diakui lebih akurat daripada tes lainnya, misalnya rapid test.
Alat untuk Tes Swab
Alat yang biasa digunakan untuk melakukan swab tes adalah sejenis cotton bud yang akan dimasukkan ke dalam lubang hidung. Kemudian, dokter akan memutar atau menggerakkan alat swab tes tersebut selama kurang lebih 15 detik supaya lendir dalam hidung dapat menempel. Setelah itu. alat akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam tabung plastik. Tabung plastik akan ditutup rapat dan dibawa ke sebuah labotarium untuk pengecekan. Hasilnya swab tes akan dinyatakan positif jika DNA atau RNA dari lendir hidung tersebut sesuai atau cocok dengan replika DNA dari virus SARS-COV2 begitu sebaliknya.
Baca juga : PCR Test untuk Mendeteksi Virus dan Bakteri
Prosedur Tes Swab
Metode lain yang dikenal selain swab tes adalah rapid test. Rapid test adalah sebuah tes yang dapat mendeteksi adanya virus dalam tubuh hanya dengan menggunakan sampel darah pasien. Rapid test ini dikenal dengan tes yang cepat dan juga mudah untuk dilakukan. Cara pemeriksaan dengan rapid test cukup mudah, yaitu dengan mengambil sampel darah dari ujung jari pasien kemudian diteteskannya cairan antibodi ke dalam sampel darah yang ada. Cukup hanya menunggu 10-15 menit kemudian, maka alat tes akan menunjukkan garis yang menandakan hasil yang didapat. Rapid test ini sendiri sangat berbeda dengan swab tes, mereka memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Perbedaan Tes Swab Dengan Rapid Tes
Lalu, apa saja perbedaan dari kedua tes tersebut? Perbedaan swab test atau rapid test adalah dari sampel yang digunakan, dimana swab tes menggunakan lendir dalam hidung sedangkan rapid test menggunakan sampel darah. Rapid test digunakan untuk tes secara skrining sedangkan swab tes digunakan untuk diagnosa pasti terserangnya virus corona sehingga hasilnya lebih akurat.
Hasil Swab Test
Perbedaan swab test atau rapid test dapat dilihat dari hasilnya. Hasil swab tes dapat keluar dalam waktu beberapa jam atau bahkan beberapa hari, sedangkan rapid test dapat keluar dalam waktu 10-15 menit saja. Selain itu, swab tes dapat langsung mengenali apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak (diagnosa pasti), sedangkan rapid test hanya sebatas memberi informasi bahwa seseorang telah terinfeksi oleh virus (skrining) namun belum dapat dipastikan bahwa virus tersebut adalah Covid-19.
Baca juga : Apa Itu Perbedaan Rapid Test Antigen vs Rapid Test Antibody?
Jadi itulah pengenalan singkat mengenai apa itu swab tes, bagaimana cara kerjanya, hasil yang didapat serta apa perbedaan swab tes dengan rapid test. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk memahami lebih jauh mengenai swab tes yang dilakukan untuk mendeteksi virus corona.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan, kebersihan dan selalu menggunakan protokol keamanan jika ingin melakukan aktivitas di luar rumah supaya Anda selalu aman dan juga negatif dari virus corona. Hindari juga untuk bersentuhan dengan orang lain dan melakukan banyak kegiatan di luar rumah. Segera periksa ke dokter jika Anda merasakan tanda-tanda tidak enak badan dan merasakan hal yang kurang wajar dari biasanya.
Telah direview oleh dr. Karlina Muliani
Source:
- Published in Artikel Kesehatan