Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Visi Misi
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Exellence
  • Artikel

Medical Check Up Penting Bagi Kesehatan Tubuh

Wednesday, 10 February 2021 by Devi
Medical Check Up Penting Bagi Kesehatan Tubuh

Apa Itu Medical Check Up

Medical check up merupakan pemeriksaan terkait kesehatan tubuh yang dilakukan secara menyeluruh. Dilakukannya medical check up ini untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan sejak dini. Medical check up juga berguna untuk membantu merencanakan, menangani, dan mengobati penyakit yang belum berkembang. Pada pemeriksaan medical check up akan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu mulai dari konsultasi keluhan, pencatatan, dan pemeriksaan terkait dengan riwayat kesehatan, pemeriksaan tanda vital dan kondisi fisik secara umum.

Medical Check Up P

Medical check up disarankan dilakukan setiap 1 tahun sekali terutama usia di atas 50 tahun.

Untuk Apa Medical Check Up

Tujuan dari dilakukannya atau melakukan medical check up, antara lain:

  • Membantu mengetahui kondisi kesehatan tubuh
  • Membantu mendeteksi penyakit yang ada (baik yang disertai maupun tidak disertai oleh gejala)
  • Membantu mengetahui resiko penyakit yang kemungkinan akan muncul di kemudian hari
  • Membantu pasien untuk membuat atau merencanakan gaya hidup yang lebih sehat
  • Membantu memastikan kondisi pasien sebelum melakukan sebuah pengobatan tertentu

Prosedur dan Biaya Medical Check Up

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, medical check up dilakukan dalam beberapa tahap atau prosedur. Berikut adalah prosedur yang akan dilakukan dalam medical check up, antara lain:

Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Pada tahap pertama, dokter akan melakukan sesi tanya jawab mengenai keluhan kesehatan dan juga riwayat kesehatan diri pasien dan keluarganya. Pertanyaan yang diajukan bisa berkaitan dengan gaya hidup, seperti pola makan, konsumsi alkohol, merokok, olahraga, dan sebagainya.

Pemeriksaan Tanda Vital

Dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda vital, seperti frekuensi denyut jantung, frekuensi penapasan, suhu, dan tekanan darah. Frekuensi denyut jantung normal adalah 60-100 kali per menit. Frekuensi pernapasan normal adalah 12-20 kali per menit, suhu normal rata-rata 36,5-37,5 0C dan tekanan darah normal adalah 90/60-120/80 mmHg.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik akan dilakukan mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan. Kemudian dokter mulai memeriksa tubuh secara keseluruhan, mulai dari kulit, rambut, kuku hingga menekuk dan menekan beberapa bagian tubuh. Selain itu, mata, telinga, hidung hingga organ dalam juga dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan tertentu.

Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan tes kesehatan sendiri berbeda-beda. Biasanya akan dikenakan biaya antara Rp350.000 hingga Rp10.000.000. Pada klinik yang dilengkapi oleh laboraturioum, biasanya berkisar antara Rp300.000 hingga Rp5.000.000. Biaya tersebut dapat juga diringankan dengan tunjangan asuransi kesehatan.

Kapan Waktu Medical Check Up

Kapankah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan? Tes kesehatan dapat dilakukan kapan saja, tidak perlu menunggu datangnya penyakit. Namun, dianjurkan bagi seseorang yang telah berusia 50 tahun ke atas supaya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap 1 tahun sekali. Hal ini juga berlaku bagi seseorang yang sedang dalam kondisi khusus, misalnya mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

Medical Check Up

Saat pemeriksaan kesehatan kenakan pakaian yang nyaman dan tidak menggunakan perhiasan yang dapat menghambat pemeriksaan.

Yang Menggagalkan Medical Check u-Up Bagi Calon Karyawan

Tes kesehatan umumnya dilakukan bagi calon karyawan yang bertujuan memastikan kondisi kesehatan calon karyawan tersebut sebelum mulai bekerja pada suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menggagalkan tes kesehatan, antara lain:

  • Hepatitis B atau C
  • HIV/AIDS
  • TBC
  • Malaria
  • Kusta atau penyakit kulit
  • Gagal ginjal
  • Gagal jantung kronis atau penyakit jantung kronis lainnya
  • Radang sendi
  • Diabetes dan hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Kanker
  • Epilepsi atau riwayat kejang
  • Masalah pada kejiwaan atau neurologis
  • Obesitas
  • Cacat fisik, seperti kebutaan atau tuli

Untuk memastikan penyebab kegagalan tes kesehatan ini, tentu Anda harus bertanya pada perusahaan atau lembaga yang menyelenggarakan pemeriksaan. Perlu diingat, kegagalan dalam tes kesehatan, belum tentu Anda benar-benar tidak sehat. Sebab, semua tergantung pada standar perusahaan.

Setelah mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan, apakah Anda akan memulai untuk hidup sehat dan juga melakukan pemeriksaan fisik secara rutin? Jika iya, hal itu baik untuk kesehatan dan antisipasi untuk menangkal adanya penyakit yang berkembang dalam tubuh. Semoga informasi di atas bermanfaat dan memberikan pandangan baru mengenai dunia kesehatan.

Telah direview oleh dr. Sylvani Gani

Source:

  • Pemeriksaan Fisik Tahunan
  • Pemeriksaan Fisik
  • Pemeriksaan Fisik
medical check uptes kesehatan
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan
No Comments

Tes Kesehatan Khusus Pria: Perlu Diketahui

Monday, 24 February 2020 by Ronif
tes kesehatan khusus pria

Mengapa Tes Kesehatan Khusus Pria itu Penting?
Melakukan tes skrining yang tepat pada waktu yang tepat adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan pria untuk kesehatannya. Skrining kesehatan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, sebelum Anda memiliki gejala, sehingga lebih mudah untuk diobati. Dengan deteksi dini, kanker usus besar dapat diketahui lebih cepat. Deteksi diabetes sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan dan impotensi. Tes yang Anda butuhkan didasarkan pada usia dan faktor risiko Anda.

Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang paling sering terjadi pada pria di Amerika setelah kanker kulit. Kanker ini cenderung tumbuh lambat, tetapi ada juga jenis kanker prostat yang agresif dan tumbuh cepat. Tes skrining dapat menemukan penyakit lebih awal, kadang-kadang sebelum gejala muncul, saat waktu terapi yang paling efektif.

Baca juga: Menjaga Kesehatan: Investasi masa depan

Tes untuk Kanker Prostat
Skrining untuk pria sehat dapat mencakup pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes darah berupa antigen spesifik prostat (PSA). Pemerintah merekomendasikan tes PSA dilakukan secara rutin. The American Cancer Society menyarankan setiap orang untuk berdiskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat tes PSA. Konsultasi harus dimulai pada:

  • Usia 50 untuk pria berisiko rata-rata.
  • Usia 45 untuk pria berisiko tinggi.
  • Usia 40 untuk pria dengan riwayat keluarga kanker prostat.

Kanker Testis
Merupakan jenis kanker yang jarang terjadi yang berkembang pada testis pria yaitu kelenjar reproduksi yang menghasilkan sperma. Kebanyakan kasus terjadi antara usia 20 dan 54 tahun. The American Cancer Society merekomendasikan semua pria untuk menjalani pemeriksaan testis pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin. Pria yang berisiko lebih tinggi (riwayat keluarga atau riwayat undescended testis) harus berbicara dengan dokter tentang skrining tambahan. Beberapa dokter menyarankan pemeriksaan diri secara teratur, merasakan benjolan yang keras, benjolan halus, atau perubahan ukuran atau bentuk testis.

Kanker Usus Besar
Tes kesehatan khusus pria yang selanjutnya adalah melakukan skrinig kanker usus besar dapat dimulai pada usia 50 tahun pada orang dewasa yang berisiko rata-rata. Kolonoskopi adalah tes umum untuk mendeteksi polip dan kanker kolorektal. Seorang dokter melihat seluruh usus besar menggunakan tabung fleksibel dan kamera. Polip dapat dilepas pada saat pemeriksaan. Alternatif serupa adalah sigmoidoskopi fleksibel yang hanya memeriksa bagian bawah usus besar.

Beberapa pasien memilih untuk melakukan kolonoskopi virtual – CT scan – atau barium enema kontras ganda – sinar-X khusus – walaupun jika polip terdeteksi, diperlukan kolonoskopi untuk menghilangkannya.

Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Ini juga terkait dengan berat badan dan gaya hidup. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi berat tanpa gejala sebelumnya, termasuk aneurisma – pembengkakan arteri yang berbahaya. Namun hipertensi ini dapat diobati, dan saat Anda mengkonsumsi obat maka dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Intinya: Ketahuilah tekanan darah Anda. Jika tinggi, lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk mengobatinya.

Baca juga: Gigi dan Gusi Sehat: Bagaimana Cara Merawatnya?

Skrining untuk Tekanan Darah Tinggi
Pengukuran tekanan darah memberikan dua angka. Yang pertama (sistolik) adalah tekanan di arteri Anda ketika jantung berdenyut. Yang kedua (diastolik) adalah tekanan di antara dua denyutan. Tekanan darah normal kurang dari 120/80. Tekanan darah tinggi adalah 130/80 atau lebih, dan di antara keduanya adalah prehipertensi – awal dalam perjalanan menuju tekanan darah tinggi. Seberapa sering tekanan darah Anda diperiksa tergantung pada seberapa tinggi dan faktor risiko lain yang Anda miliki.

Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini terdapat dalam darah dan cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain ketika cairan tubuh penderita bersentuhan dengan vagina, daerah anus, mulut, mata, atau luka pada kulit. Sampai sekarang masih belum terdapat obat atau vaksin untuk mencegah penularan HIV. Obat terbaru dapat mencegah perjalanan penyakit menjadi stadium AIDS, tetapi obat-obatan ini memiliki efek samping yang serius.

Tes Skrining HIV
Orang yang terinfeksi HIV dapat tetap bebas dari gejala selama bertahun-tahun. Satu-satunya cara untuk mengetahui mereka terinfeksi adalah dengan serangkaian tes darah. Tes kesehatan khusus pria dalam mengetahui status HIV/AIDS disebut ELISA atau EIA. Tes ini mendeteksi antibodi terhadap HIV dalam darah. Hasil positif mungkin didapat walau tidak terinfeksi. Jadi tes kedua yang disebut uji Western blot dapat dilakukan untuk konfirmasi hasil tes. Jika Anda baru saja terinfeksi, Anda masih dapat memiliki hasil tes negatif. Pengujian berulang disarankan. Jika Anda merasa telah terpajan HIV, tanyakan kepada dokter Anda tentang tes tersebut.

Telah direview oleh: dr. Sylvani Gani

Source:

  • Tes Pemutaran Esensial yang Dibutuhkan Setiap Orang
  • Apa Itu Skrining untuk Kanker Prostat?
info kesehatanmedical check uptes kesehatan
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
No Comments

Recent Posts

  • Jenis Batuk dan Risikonya

    Batuk merupakan respon alami tubuh yang berfung...
  • Kekurangan Vitamin E Bahayakah?

    Vitamin merupakan salah satu kebutuhan nutrisi ...
  • Protokol Kesehatan: Patuhi Guna Cegah Covid-19

    Tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesi...
  • Uji Klinis Vaksin Covid-19

    Vaksin covid-19 telah datang sejak 8 Desember 2...
  • Serba-Serbi Dokter Gigi

    Jika Anda mendengar tentang dokter gigi pasti a...

Unit Rumah Sakit:

  • Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
  • Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
  • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Klinik:

  • Ciputra Medical Center
  • Ciputra SMG Eye Clinic
  • C Derma

Social Media:

Facebook
Instagram Ciputra Hospital Instagram

Karir

© 2017 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP