Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Visi Misi
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Exellence
  • Artikel

Jenis Batuk dan Risikonya

Thursday, 04 March 2021 by Devi
Jenis Batuk dan Risikonya

Batuk merupakan respon alami tubuh yang berfungsi untuk menjaga paru-paru dan saluran pernapasan agar tetap dalam kondisi yang baik. Meski batuk dapat memberikan manfaat, batuk yang terjadi secara terus-menerus dan berlangsung lama dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan atau penyakit. Dalam artikel ini akan di jelaskan berbagai jenis batuk, apa saja penyebabnya, cara mengobati, dan kapan Anda harus ke dokter.

Jenis Batuk

Sebagaian besar batuk akan sembuh atau membaik secara signifikan dalam 2 minggu.

Apa Itu Batuk?

Secara umum, batuk adalah cara tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari radikal bebas yang menyebabkan iritasi tenggorokan. Ketika terdapat radikal bebas yang masuk ke tenggorokan dan sifatnya mengganggu. Maka sistem saraf akan mengirim sinyal ke otak dan akhirnya memicu batuk. Selain sebagai respon alami tubuh, batuk juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan atau penyakit pada tubuh.

Batuk Kering

Batuk kering terjadi tanpa adanya lendir atau dahak. Ketika batuk kering menyerang, biasanya akan menimbulkan perasaan gatal pada tenggorokan. Bagi beberapa orang, efek yang ditimbulkan batuk kering ini sangat mengganggu. Sebab, umumnya batuk akan memburuk di malam hari dan mengganggu siklus tidur. Batuk kering biasanya akan bertahan dalam waktu yang cukup lama. Berikut ini adalah gejala dari batuk kering yang perlu Anda kenali:

  • Gatal di area tenggorokan
  • Batuk tanpa disertai lendir atau dahak
  • Mengalami nyeri pada dada
  • Nafsu makan menurun
  • Mengalami sesak napas
  • Suhu tubuh naik akibat demam
  • Mengalami kelelahan
  • Sulit tidur di malam hari
  • Mengalami mengi

Batuk Berdarah

Hemoptisis atau biasa disebut batuk berdarah merupakan salah satu jenis batuk dimana ketika batuk akan ada darah yang ikut keluar. Banyaknya darah yang keluar ini berbeda-beda, tergantung kondisi dan seberapa parah batuknya. Berikut ini adalah gejala umum dari batuk berdarah:

  • Mengalami nyeri dada
  • Mengalami sesak napas
  • Mengalami demam
  • Sebelum mengeluarkan darah, sudah mengalami batuk selama beberapa minggu
  • Sering mengalami kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
  • Menurunnya nafsu makan
  • Berat badan menurun secara drastis
  • Pada beberapa kasus, darah yang dikeluarkan berjumlah besar

Bila Anda atau orang yang Anda kenal mengalami batuk berdarah, segeralah berobat dengan dokter umum atau spesialis paru terdekat.

Batuk Pilek

Batuk pilek adalah infeksi saluran pernapasan yang tergolong ringan. Batuk pilek disebabkan oleh virus rhinovirus. Dibandingkan dengan jenis batuk lainnya, batuk pilek dapat membaik dengan sendiri dalam waktu 1 minggu. Berikut ini adalah gejala umum dari batuk pilek

  • Hidung tersumbat
  • Mengalami bersin-bersin
  • Batuk dan nyeri di dada
  • Mengalami sakit kepala dan nyeri di seluruh tubuh

Penyebab Batuk

Penyakit batuk dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, bisa saja karena infeksi virus atau bakteri. Namun, selain karena virus dan bakteri, terdapat hal lain yang menjadi penyebab munculnya batuk. Berikut ini adalah penyebab batuk yang dilansir dari beberapa sumber:

Respon Alami Tubuh

Secara medis, batuk merupakan respon alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan Anda. Misalnya saja ketika saluran pernapasan tersumbat oleh lendir, debu atau partikel asing lainnya. Batuk menjadi refleks untuk membersihkan partikel yang menyumbat saluran pernapasan.

Virus dan Bakteri

Masuknya virus atau bakteri merupakan penyebab paling umum seseorang dapat mengalami batuk. Virus dan bakteri yang masuk ke dalam saluran tenggorokan akan menyebabkan infeksi sehingga menyebabkan batuk. Batuk yang timbul karena infeksi virus atau bakteri perlu dilakukan penanganan seperti pemberian antibiotik agar dapat segera membaik

Merokok

Konsumsi rokok juga menjadi salah satu penyebab seseorang terkena batuk.

Memiliki Penyakit Asma

Asma adalah salah satu penyakit kronis saluran pernapasan yang memiliki banyak pemicu. Misalnya saja karena suhu yang terlalu dingin atau alergi terhadap sesuatu. Ketika asma kambuh, maka hal ini akan mengganggu saluran pernapasan dan akhirnya dapat menyebabkan batuk. Batuk akan ikut mereda ketika asma mulai membaik.

Mengalami Penyakit GERD

GERD adalah penyakit asam lambung yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Apabila GERD kambuh, hal ini dapat menyebabkan timbulnya batuk kering.

Konsumsi Obat

Ada beberapa obat yang dapat memberikan efek samping batuk. Obat tersebut adalah Angiotensin converting enzyme atau biasa disebut obat darah tinggi. Efek samping dari konsumsi obat secara terus-menerus akan menyebabkan batuk kronis bagi beberapa orang.

Berada di Lokasi yang Penuh dengan Polusi

Batuk bisa muncul dikarenakan alergi terhadap debu atau kotoran. Oleh karena itu, bagi beberapa orang yang memiliki alergi terhadap debu atau kotoran

Komplikasi Penyakit lain

Batuk dapat menjadi salah satu efek atau tanda dari penyakit lain, seperti Pneumonia, Bronkiektasis, kanker paru-paru

Jenis Batuk

Ketika batuk gunakan masker untuk melindungi orang di sekitar dari dorplet yang keluar.

Mengatasi Batuk

Mengatasi batuk dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung penyebabnya. Bagi orang dewasa yang sehat, batuk akan sembuh dengan sendirinya jika tergolong batuk ringan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi penyakit batuk:

  • Pastikan untuk mengonsumsi air dalam jumlah cukup (minimal 1.5 liter per hari)
  • Rajin mencuci tangan untuk menjaga kebersihan dari infeksi virus dan bakteri
  • Usahakan mendapat paparan sinar matahari setiap harinya (+ 15-20 menit per hari)
  • Menghindari lokasi yang penuh dengan polusi debu atau kotoran
  • Hindari konsumsi makanan berminyak/pedas yang berlebihan dalam jumlah besar atau terlalu sering
  • Rajin mengonsumsi buah sayur dan rajin berolahraga secara teratur
  • Periksakan diri Anda kepada dokter bila mengalami batuk selama >2 minggu yang tidak kunjung berhenti, atau cenderung berulang setiap bulannya.
  • Bila Anda sedang mengalami batuk, gunakan masker dan terapkan etika batuk/bersin (batuk/bersin ke lipat siku)

Batuk sering kali dianggap penyakit yang biasa dan tidak membutuhkan penanganan. Padahal, beberapa jenis batuk bisa menjadi parah dan kronis jika dibiarkan saja dan tidak diobati. Oleh karena itu, mengetahui gejala batuk menjadi hal penting yang harus di ketahui. Langkah paling mudah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati batuk adalah dengan selalu mengonsumsi makanan sehat.

Bahkan jika diperlukan, olahraga juga harus dilakukan rutin agar dapat menjaga ketahanan tubuh dari virus dan bakteri yang menyerang. Namun, apabila batuk sudah dirasa parah dan kronis, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter agar segera mendapatkan penanganan. Sekian informasi mengenai tip batuk, semoga bermanfaat dan tetap sehat.

Telah direview oleh dr. Edwin Halim

Source:

  • Mengapa Saya Batuk?
  • Batuk dan Bersin
batukjenis batukmengatasi batuk
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan
No Comments

Batuk Karena Kanker Paru-Paru? Kamu Harus Waspada dan Kenali

Monday, 16 March 2020 by Ronif
batuk karena kanker paru-paru

Batuk Karena Kanker Paru-Paru? Kamu Harus Waspada dan Kenali

Setiap orang pernah mengalami batuk, setidaknya sekali dalam hidup dan untuk mengatasinya, banyak obat-obatan untuk batuk yang dijual bebas di apotek sehingga dapat meredakan batuk. Batuk memiliki tujuan yang bermanfaat. Ini membantu paru-paru membersihkan kuman potensial dan benda berbahaya keluar dari saluran pernapasan.

Namun, batuk yang menetap selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius. Pada scenario terburuk, dapat pula disebabkan kanker paru-paru.

Artikel ini membahas hubungan antara batuk dan kanker paru-paru, termasuk kapan harus pergi ke dokter.

Batuk karena kanker paru-paru
Ada banyak penyebab batuk, dan tidak semua batuk maka itu membuktikan bahwa Anda memiliki kanker paru-paru. Namun, batuk terus-menerus adalah gejala yang umum ditemukan pada kasus kanker paru-paru pada saat diagnosis.

Siapa pun yang menderita batuk dengan gejala-gejala berikut sangat disarankan berkonsultasi dengan dokter sesegera mungkin:

  • Lendir atau dahak berwarna darah atau mirip karat besi
  • Sesak napas yang menetap
  • Suara serak atau kesulitan menelan
  • Penurunan selera makan dan berat badan yang disertai rasa lelah berkepanjangan
  • Sakit dada
  • Infeksi paru seperti bronkitis atau pneumonia yang terus berulang atau tidak kunjung sembuh
  • Bengkak pada wajah atau leher tanpa sebab yang jelas

Batuk yang terjadi pada kanker paru-paru bisa kering maupun basah. Ini bisa terjadi kapan saja, dan bisa mengganggu tidur di malam hari. Sebagian besar orang yang menderita kanker paru-paru memiliki riwayat merokok.

Menghindari atau berhenti merokok mengurangi risiko dari banyak kondisi yang melibatkan batuk, termasuk salah satunya kanker paru-paru.

Baca juga: Cara Menghentikan Batuk di Malam Hari

Penyebab batuk lain
Ada banyak alasan untuk batuk. Sebagai contoh, batuk jangka pendek dapat disebabkan oleh:

  • Infeksi, seperti pilek, radang paru-paru, atau bronkitis
  • Alergi
  • Debu, asap, atau serpihan yang dihirup
  • Kumatnya suatu kondisi saluran nafas, seperti asma

Terkadang, batuk jangka pendek dapat berkembang menjadi batuk kronis atau persisten.

Adapun beberapa penyebab batuk jangka panjang:

  • Infeksi pernapasan jangka panjang, seperti bronkitis kronis atau Tuberkulosis
  • Asma, yang menyebabkan sesak napas, pengetatan dada, dan mengi
  • Alergi
  • Merokok, karena asap dan puing-puing lainnya dapat mengiritasi saluran udara
  • Bronkiektasis, yang merupakan kerusakan saluran udara di paru-paru akibat rokok
  • Postnasal drip, yang terjadi ketika lendir dari hidung menetes pada tenggorokan, yang memicu terjadinya batuk. Hal ini biasanya terjadi pada pilek atau alergi.
  • Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD), di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi
  • Obat-obatan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung tertentu (golongan ACE Inhibitor)

Kapan sebaiknya ke dokter jika curiga mengalami batuk karena kanker paru-paru?
Sebagian besar batuk akan mereda atau hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, jika batuk berlangsung lama atau terjadi bersamaan dengan gejala lain yang disebutkan diatas- seperti batuk darah atau nyeri dada – penting untuk memeriksakan diri ke dokter.

Dokter dapat menentukan penyebab batuk dan memberikan perawatan yang sesuai, jika perlu. Penting diketahui bahwa ada pula kanker paru-paru yang tidak menyebabkan batuk; Pancoast Tumor berkembang di bagian atas paru-paru dan biasanya tidak menyebabkan batuk.

Diagnosa dokter
Jika Anda mengunjungi dokter dengan batuk, dokter akan bertanya kepada Anda seputar:

  • Riwayat kesehatan Anda dan keluarga
  • Berapa lama batuk sudah berlangsung
  • Jenis batuk Anda (berdahak, kering, apakah ada darah, dll)
  • Kapan batuk tersebut muncul
  • Apakah ada gejala lainnya

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik jantung dan paru-paru Anda untuk mencari penyebab batuk lainnya, seperti tanda-tanda infeksi, masalah jantung, atau post-nasal drip.

Tergantung pada keluhan anda dan temuan pemeriksaan fisik, dokter dapat memesan tes tambahan, seperti:

  • Tes pencitraan: Ini termasuk rontgen dada dan CT atau MRI scan.
  • Tes dahak: Anda akan diminta memberikan sampel dahak, yang akan diperiksa lebih lanjut.
  • Biopsi: Pengambilan sampel jaringan; salah satu cara untuk melakukan biopsi adalah dengan memasukkan jarum untuk mengambil jaringan paru-paru Anda melalui kulit.
  • Bronkoskopi: Dokter spesialis paru akan memasukkan selang kecil melalui hidung menuju paru-paru Anda untuk mengambil sampel kecil jaringan ataupun cairan bilasan paru untuk dianalisis.

Bila dilakukan biopsi atau bronkoskopi, hasilanya akan diperiksa dokter spesialis sebut ahli patologi, yang akan melihat sampel tersebut di bawah mikroskop untuk menilai apakah ada kanker dan, bila ada, menentukan jenis kanker tersebut.

Pengobatan batuk karena kanker paru-paru

Jika seseorang terdiagnosis kanker paru-paru, tenaga medis yang merawat mereka akan berbicara mengenai ekspektasi dan rencana perawatan. Rencana ini bervariasi dan disesuaikan dari orang ke orang. Adapun faktor pertimbangan antara lain jenis kanker, usia serta kondisi kesehatan secara menyeluruh orang tersebut.

Beberapa jenis kanker cenderung lebih agresif, dan akan mempengaruhi ekspektasi hasil serta metode perawatan. Jika seseorang terdiagnosis kanker paru, tim spesialis yang merawat akan melakukan tes lebih lanjut untuk mengetahui apakah sudah terjadi penyebaran (metastasis). Terkadang, dokter yang merawat mungkin juga menyarankan pengujian genetik.

Fitur genetik dapat bervariasi antar jenis kanker, dan beberapa obat kanker generasi baru menargetkan fitur spesifik tersebut, sehingga selain lebih efektif, efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan juga jauh lebih ringan ketimbang kemoterapi konvensional. Jenis utama kanker paru-paru adalah karsinoma sel kecil dan sel non-kecil.

Baca juga: Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya Disini

Adapun opsi perawatan kanker paru antara lain:

  • Operasi: Jika jaringan kanker masih terlokalisir, dokter bedah akan mengangkat bagian paru-paru yang bermasalah tersebut. Mereka juga dapat sekaligus mengangkat kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Terapi radiasi: Menargetkan sel-sel ganas dengan sinar radioaktif yang membunuh sel kanker, biasanya digunakan untuk mengecilkan ukuran jaringan kanker sebelum operasi, atau untuk menghilangkan jaringan yang tersisa setelah operasi.
  • Kemoterapi: Ini dapat membunuh sel-sel kanker, tetapi juga dapat memiliki efek buruk yang parah pada sel-sel sehat.
  • Targeted Therapy: Obat-obat jenis ini menargetkan gen, protein, dan faktor biomolekuler lain yang berkontribusi pada perkembangan kanker secara spesifik. Mereka bertujuan untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan kanker, dengan efek samping yang lebih ringan ketimbang kemoterapi konvensional.

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu meningkatkan harapan hidup, bahkan setelah diagnosis kanker. Ini termasuk:

  • Berhenti merokok
  • Mengikuti diet sehat
  • Berolahraga secara teratur

Jika kanker telah menyebar ke organ tubuh lain, biasanya sangat sulit untuk menghilangkan atau menyembuhkannya. Dokter dapat merekomendasikan perawatan paliatif, yang bertujuan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan membantu mengurangi gejala, untuk mempertahankan kualitas hidup semaksimal mungkin.

Cara terbaik untuk mencegah kanker paru-paru adalah menghindari merokok dan pajanan terhadap asap rokok orang lain. Konsultasi dengan dokter Anda untuk membuat rencana dan langkah konkrit untuk berhenti merokok.

Telah direview oleh: dr. Edwin Halim

Source:

  • Apa kaitan antara kanker paru-paru dan batuk?
  • Gejala kanker paru-paru
batukinfo kesehatan
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Berita, Citra Garden City
No Comments

Cara Menghentikan Batuk di Malam Hari

Monday, 27 January 2020 by Ronif
Cara Menghentikan Batuk di Malam Hari

Cara Menghentikan Batuk di Malam Hari | Ciputra Healthcare

Ini terjadi pada semua orang: Sensasi yang mengganggu di tenggorokan dimulai dengan rasa geli dan kemudian meningkat menjadi batuk yang mengganggu disaat mencoba untuk tidur atau membangunkan di tengah malam. Batuk adalah cara tubuh Anda membersihkan paru-paru dan saluran udara iritan seperti lendir, mikroba, dan polutan. Baca terus untuk mengetahui cara menghentikan batuk di malam hari dan mengapa itu terjadi.

Bagaimana cara menghentikan batuk di malam hari

Tergantung pada apa yang menyebabkannya, ada berbagai solusi dan perubahan gaya hidup yang dapat dicoba untuk meredakan atau mencegah batuk malam hari pada orang dewasa dan anak-anak.

1. Miringkan kepala tempat tidur
Disaat berbaring dengan posisi kepala yang sejajar dengan badan maka akan lebih mudah iritasi menjalar ke area tenggorokan sehingga memicu batuk. Cobalah menopang beberapa bantal untuk mengangkat kepala Anda.

2. Gunakan pelembab udara
Udara kering dan hangat dapat mengiritasi tenggorokan dan saluran udara. Beberapa orang juga batuk ketika menyalakan pemanas di musim dingin. Ini karena pelepasan polutan yang menumpuk di saluran pemanas. Pelembab yang menghasilkan kabut dingin dapat membantu menjaga udara di kamar tetap lembab sehingga bisa membuat tenggorokan terasa lebih baik.

Baca juga: Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya Disini

3. Coba madu
Madu dan minuman panas dapat membantu melonggarkan lendir di tenggorokan. Campurkan dua sendok teh madu ke dalam teh bebas kafein, seperti teh herbal, untuk diminum sebelum tidur. Namun, sebaiknya jangan pernah memberikan madu kepada anak-anak di bawah 1 tahun.

4. Atasi GERD yang dimiliki
Berbaring membuat asam lambung lebih mudah mengalir ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal sebagai refluks asam. Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) adalah bentuk kronis dari refluks asam dan merupakan penyebab umum batuk malam hari. Tetapi ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa dicoba untuk mengurangi batuk yang disebabkan oleh GERD. Sebagai contoh:

  • Hindari makanan yang memicu GERD Anda. Simpan buku harian makanan untuk membantu Anda mengetahui makanan apa ini jika Anda tidak yakin.
  • Jangan berbaring setidaknya 2,5 jam setelah makan.
  • Angkat kepala tempat tidur Anda dengan 6 hingga 8 inci.

5. Gunakan filter udara dan tahan alergi kamar Anda
Ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen, gejala alergi seperti batuk dapat terjadi. Alergi debu adalah penyebab umum batuk, terutama di malam hari ketika Anda terkena tungau debu atau bulu hewan peliharaan di area tempat tidur.

Berikut adalah beberapa strategi untuk membuat kamar tidur tahan kutu:

  • Gunakan penutup alergi untuk sarung bantal, selimut, kasur, dan pegas kotak untuk mengurangi dan mencegah tungau debu.
  • Cuci tempat tidur dengan air panas sekali seminggu.
  • Jalankan filter udara HEPA di kamar untuk menghilangkan alergen yang umum.
  • Jangan biarkan hewan peliharaan di tempat tidur atau di kamar.
  • Jika memiliki karpet, bersihkanlah dengan vacuum cleaner HEPA.

6. Mencegah kecoak
Air liur, tinja, dan bagian tubuh kecoak dapat menyebabkan batuk dan gejala alergi lainnya. Menurut Yayasan Asma dan Alergi Amerika, kecoak adalah penyebab umum alergi dan serangan asma. Anda dapat membantu mencegah atau mengurangi kecoak di rumah dengan strategi ini:

  • Simpan wadah makanan tertutup agar tidak menarik bagi kecoak.
  • Hilangkan tumpukan koran dan majalah yang menarik debu dan memberi tempat kecoak untuk bersembunyi.
  • Gunakan pembasmi hama untuk menghilangkan kutu kecoak parah.

Baca juga: 5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia

7. Istirahat dan minum obat dekongestan
Batuk mungkin disebabkan oleh flu biasa dan bisa memburuk di malam hari atau ketika berbaring. Istirahat, sup ayam, cairan, dan waktu biasanya hanya dibutuhkan untuk mengalahkan flu. Namun, batuk parah karena pilek dapat diobati dengan obat batuk pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih dari 6 tahun. Semprotan dekongestan yang membantu mengurangi tetesan postnasal juga dapat digunakan pada orang dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun.

Apa yang harus dilakukan ketika batuk parah?
Sebagian besar batuk hilang dengan sendirinya, tetapi batuk malam hari yang parah mungkin merupakan tanda kondisi serius. Misalnya, gagal jantung dapat menyebabkan batuk kronis yang memburuk di malam hari. Penyakit pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, dan PPOK juga menyebabkan batuk kronis yang parah. Kanker paru-paru dan pembekuan darah di paru-paru adalah penyebab batuk parah yang jarang terjadi.

Dapatkan bantuan medis jika Anda menderita batuk dan:

  • Demam 100˚F (38˚C) atau lebih
  • Kesulitan bernafas
  • Tersedak
  • Bengkak di kaki atau perut
  • Mengi
  • Dahak hijau, kuning, atau berdarah
  • Itu berlangsung lebih dari tiga minggu

Artikel ini telah direview oleh dr. Sylvani Gani

Source:

  • Cara Berhenti Batuk di Malam Hari
  • Tenangkan Batuk Malam Hari Anda
batukinfo kesehatan
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Berita, Citra Raya Tangerang
No Comments

Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya di Sini

Monday, 13 January 2020 by Ronif
Mengapa Saya Batuk

Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya di Sini

Batuk adalah suatu tindakan refleks untuk membersihkan tenggorokan lendir atau iritasi benda asing. Namun ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan batuk menjadi lebih sering. Batuk yang berlangsung kurang dari tiga minggu disebut batuk akut. Sebagian besar episode batuk akan sembuh atau setidaknya membaik secara signifikan dalam dua minggu.

Jika batuk berlangsung antara tiga hingga delapan minggu dan membaik pada akhir periode tersebut, maka disebut batuk subakut. Batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari delapan minggu disebut batuk kronis. Anda harus pergi ke dokter jika mengalami batuk darah atau batuk “menggonggong”. Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter jika batuk Anda belum membaik dalam beberapa minggu, karena dapat mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.

Apa yang menyebabkan batuk?
Batuk dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, baik sementara dan menetap.

Proses pembersihan tenggorokan
Ketika saluran udara tersumbat oleh lendir atau partikel asing seperti asap atau debu, batuk adalah reaksi refleks untuk membersihkan partikel dan membuat pernapasan lebih mudah. Batuk akan meningkat dengan paparan iritan seperti asap.

Baca juga: 5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia

Virus dan bakteri
Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan baik itu karena virus ataupun bakteri. Infeksi saluran pernapasan akibat virus biasanya berlangsung dari beberapa hari hingga seminggu. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan memerlukan antibiotik.

Merokok
Merokok adalah penyebab umum batuk. Batuk yang disebabkan oleh merokok hampir selalu merupakan batuk kronis dengan suara yang khas. Ini sering dikenal sebagai batuk perokok.

Asma
Penyebab umum batuk pada anak kecil adalah asma. Biasanya, batuk asma menimbulkan suara mengi yang khas dan serangan asma ini disebabkan oleh suatu pencetus. Biasanya asma akan membaik seiring dengan bertambahnya usia.

Obat-obatan
Beberapa obat akan menyebabkan efek samping berupa batuk, salah satunya obat golongan Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Obat lainnya antara lain Zestril (lisinopril), Vasotec (enalapril). Batuk berhenti ketika obat dihentikan.

Baca juga: Baca juga: Gejala Influenza atau Salesma? Ini Ciri-Cirinya

Kapan batuk dikatakan darurat?
Sebagian besar batuk akan sembuh, atau setidaknya membaik secara signifikan, dalam waktu dua minggu. Jika Anda mengalami batuk yang belum membaik dalamkurun waktu ini, kunjungi dokter, karena ini mungkin merupakan gejala dari masalah yang lebih serius.

Jika timbul gejala tambahan, hubungi dokter Anda sesegera mungkin. Tanda dan gejala lainnya yang harus diperhatikan antara lain:

  • Demam
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala
  • Terlihat mengantuk ataupun gangguan kesadaran

Telah di review oleh dr. Sylvani Gani

Source:

  • Mengapa Saya Batuk?
  • Batuk dan Bersin
artikel kesehatanbatuk
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Berita, Mitra Hospital Banjarmasin
No Comments

Gejala Influenza atau Selesma? Ini Ciri-Cirinya

Monday, 19 August 2019 by Ronif
Gejala Influenza atau Salesma

Gejala influenza atau selesma? Ketika Anda bangun bersin, batuk, dan pegal-pegal, tidak bisa menggerakkan otot, bagaimana Anda membedakan gejala influenza atau selesma (common cold)?

Penting untuk mengetahui perbedaan antara influenza dan “common cold” atau selesma. Selesma / common cold adalah gejala penyakit pernapasan yang lebih ringan daripada influenza. Selesma dapat membuat Anda merasa tidak enak badan selama beberapa hari, sedangkan influenza adalah sakit yang dapat Anda derita selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Influenza juga dapat memiliki komplikasi yang serius seperti pneumonia dan rawat inap.

Apa Saja Gejala Selesma?
Gejala selesma  dimulai dengan sakit tenggorokan, yang biasanya hilang setelah satu atau dua hari. Gejala hidung pilek, dan hidung tersumbat, diikuti dengan batuk timbul pada hari keempat dan kelima. Demam jarang terjadi pada orang dewasa, tetapi demam ringan mungkin terjadi. Anak-anak yang terkena selesma cenderung mengalami demam. Dengan gejala selesma, hidung dipenuhi dengan lendir berair selama beberapa hari pertama. Kemudian, lendir akan menjadi lebih kental dan berwarna. Lendir yang berwarna adalah alami dan tidak berarti Anda memiliki infeksi bakteri, seperti infeksi sinus. Ratusan jenis virus berbeda dapat menyebabkan gejala selesma.

Berapa Lama Selesma Berlangsung?
Selesma biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Selama tiga hari pertama Anda menderita gejala selesma, Anda menular. Hal ini berarti Anda dapat menularkan virus ke orang lain, Oleh sebab itu Anda disarankan untuk tetap di rumah dan istirahat cukup. Jika gejala selesma tidak membaik setelah seminggu, Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang berarti Anda mungkin perlu antibiotik. Terkadang Anda mungkin tidak dapat membedakan gejala selesma dengan rinitis alergi atau infeksi sinus. Jika gejala pilek mulai dengan cepat dan membaik setelah seminggu, maka biasanya Anda menderita selesma, bukan alergi. Jika gejala pilek Anda tidak membaik setelah seminggu, tanyakan kepada dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda menderita alergi atau sinusitis.

Apa Saja Gejala Influenza?
Gejala influenza biasanya lebih parah daripada gejala selesma dan datang dengan cepat. Gejala influenza termasuk sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, pegal-pegal dan nyeri otot, hidung tersumbat, dan batuk. Sebagian besar gejala influenza membaik secara bertahap selama dua hingga lima hari, tetapi tidak jarang terasa membaik selama seminggu atau lebih. Komplikasi umum dari influenza adalah pneumonia, terutama pada anak-anak, lanjut usia, atau orang dengan masalah paru-paru atau jantung. Jika Anda mengalami sesak napas, beri tahu dokter. Tanda umum pneumonia lainnya adalah demam yang muncul kembali setelah hilang selama satu atau dua hari. Sama seperti virus salesma, virus influenza masuk ke tubuh Anda melalui selaput lendir hidung, mata, atau mulut. Setiap kali Anda menyentuh tangan Anda ke salah satu area ini, Anda dapat menginfeksi diri Anda dengan virus, sehingga sangat penting untuk menjaga tangan bebas kuman dengan sering mencuci untuk mencegah gejala selesma ataupun influenza.

Bagaimana Membedakan Influenza atau Selesma?
Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki gejala influenza atau selesma? Gunakanlah termometer Anda. Gejala influenza sering menyerupai gejala selesma dengan hidung tersumbat, batuk, pegal, dan malaise. Namun selesma jarang memiliki gejala demam di atas 38.3 derajat celsius. Pada influenza, Anda mungkin akan mengalami demam lebih awal dan Anda akan merasa lebih sakit. Nyeri tubuh dan otot juga lebih sering terjadi pada influenza.

Kapan Saya Pergi ke Dokter?
Jika Anda sudah memiliki gejala influenza atau selesma, penting untuk menghubungi dokter Anda jika Anda juga memiliki gejala berat berikut ini:

  • Demam persisten: Demam yang berlangsung lebih dari tiga hari dapat menjadi tanda infeksi bakteri lain yang harus diobati.
  • Rasa menelan yang menyakitkan: Meskipun sakit tenggorokan karena influenza atau selesma dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan, sakit yang parah bisa berarti adanya radang tenggorokan, yang memerlukan perawatan oleh dokter.
  • Batuk terus-menerus: Ketika batuk tidak hilang setelah dua atau tiga minggu, bronkitis bisa saja terjadi, yang mungkin memerlukan antibiotik. Sinusitis juga dapat menyebabkan batuk yang menetap. Selain itu, asma adalah penyebab lain batuk persisten.
  • Hidung tersumbat dan sakit kepala yang persisten: Ketika selesma dan alergi menyebabkan penyumbatan pada saluran sinus, mereka dapat menyebabkan infeksi sinus (sinusitis). Jika Anda memiliki rasa sakit di sekitar mata dan wajah disertai keluarnya cairan hidung yang tebal setelah seminggu, Anda mungkin memiliki infeksi bakteri dan mungkin perlu antibiotik. Namun, sebagian besar infeksi sinus tidak memerlukan antibiotik.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu segera mendapatkan perawatan medis darurat. Pada orang dewasa, tanda-tanda krisis meliputi:

  • Nyeri dada hebat
  • Sakit kepala berat
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kebingungan
  • Muntah persisten

Pada anak-anak, tanda-tanda tambahan darurat adalah:

  • Kesulitan bernafas atau bernafas cepat
  • Warna kulit kebiruan
  • Tidak minum cukup cairan
  • Kelesuan dan kegagalan berinteraksi secara normal
  • Rewel terus-menerus
  • Gejala yang membaik dan tiba-tiba memburuk
  • Demam dengan ruam

Bisakah Saya Mencegah Gejala Influenza atau Selesma?
Langkah pencegahan yang paling penting untuk mencegah influenza dan selesma adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan dengan menggosok tangan menggunakan air sabun hangat selama setidaknya 20 detik membantu menghilangkan kuman dari kulit. Selain mencuci tangan, Anda juga bisa mendapatkan vaksin influenza untuk mencegah influenza musiman. Dalam waktu dua minggu setelah mendapatkan vaksin, antibodi berkembang di dalam tubuh dan memberikan perlindungan terhadap influenza. Anak-anak yang menerima vaksin untuk pertama kalinya membutuhkan dua dosis yang diberikan satu bulan terpisah. Obat antivirus juga dapat membantu mencegah influenza jika Anda telah terpapar pada seseorang dengan gejala influenza.

Baca juga: Infeksi Pilek atau Sinus?

Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan

Source:

  • Gejala Influenza atau Selesma?
  • Pilek Biasa: Lindungi Diri Anda dan Orang Lain
artikel kesehatanbatukcommon coldfluinfluenzapilekselesma
Read more
  • Published in Artikel Kesehatan, Berita, Mitra Hospital Banjarmasin
No Comments

Recent Posts

  • Jenis Batuk dan Risikonya

    Batuk merupakan respon alami tubuh yang berfung...
  • Kekurangan Vitamin E Bahayakah?

    Vitamin merupakan salah satu kebutuhan nutrisi ...
  • Protokol Kesehatan: Patuhi Guna Cegah Covid-19

    Tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesi...
  • Uji Klinis Vaksin Covid-19

    Vaksin covid-19 telah datang sejak 8 Desember 2...
  • Serba-Serbi Dokter Gigi

    Jika Anda mendengar tentang dokter gigi pasti a...

Unit Rumah Sakit:

  • Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
  • Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
  • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin

Klinik:

  • Ciputra Medical Center
  • Ciputra SMG Eye Clinic
  • C Derma

Social Media:

Facebook
Instagram Ciputra Hospital Instagram

Karir

© 2017 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP