Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini Yang Perlu Diketahui
Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini Yang Perlu Diketahui | Ciputra Healthcare
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang penyebarannya melalui udara. Ketika seseorang mendapatkan bakteri ini, ia dapat merasakan nyeri dada, batuk parah, dan berbagai gejala lainnya. Bakteri tuberkulosis (TB) sebagian besar tumbuh di paru-paru, tetapi mereka dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya. Pada artikel ini, kita akan melihat gejala, penyebab, dan pengobatan TB paru. Kita juga akan menjelaskan ekspektasi kesembuhan dan kapan Anda harus pergi ke dokter.
Gejala Penyakit Tuberkulosis
Gejala TB dapat berkembang secara lambat dan dapat bervariasi.
Gejala utama TB paru meliputi:
- Batuk parah yang berlangsung selama minimal 3 minggu
- Sakit dada
- Batuk darah atau dahak dari paru-paru
- Sesak napas
Gejala TB yang lebih umum dapat meliputi:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Energi rendah atau kelelahan
- Demam dan kedinginan
- Keringat malam
Baca juga: Sakit Tenggorokan/ Radang? Penyebab dan Cara Mengobati
Penyebab Penyakit Tuberkulosis
TB adalah infeksi yang disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis (M. tuberculosis). Penyakit menular ini, sekitar sepertiga dari populasi dunia terinfeksi bakteri jenis ini. Namun, hanya sekitar 10-20 persen orang dengan infeksi ini menjadi “TB aktif.” Seseorang yang membawa bakteri tetapi tidak mengembangkan gejala memiliki “TB laten.” Ini tidak menular, tetapi pada akhirnya dapat berkembang menjadi TB aktif, terutama jika sistem kekebalan seseorang menjadi lemah dari kondisi seperti HIV.
TB dapat menjadi aktif ketika sistem kekebalan tidak dapat mencegah bakteri berkembang biak. Namun, banyak orang dengan TB laten tidak pernah mengembangkan penyakit aktif. Seorang dokter dapat menggunakan tes kulit atau darah untuk memeriksa keberadaan M. tuberculosis. Orang dengan TB paru aktif menghembuskan bakteri dalam cipratan air kecil ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Cipratan air ini bergerak di udara dan seseorang bisa menghirupnya. Namun, seorang individu umumnya perlu dalam kontak dekat yang lama dengan seseorang yang memiliki TB aktif untuk tertular infeksi. Infeksi TB di bagian tubuh selain paru biasanya tidak menular.
Perawatan Penyakit Tuberkulosis
Pengobatan tergantung pada apakah seseorang memiliki TB aktif atau laten. Untuk orang dengan TB laten, dokter akan merekomendasikan terapi pencegahan, yang biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang disebut isoniazid setiap hari selama 6-9 bulan. Orang dengan TB aktif biasanya perlu mengambil kombinasi antibiotik selama 6-12 bulan. Pilihan pengobatan lini pertama termasuk isoniazid, rifampin, etambutol, dan pirazinamid. Sementara beberapa orang dengan TB aktif memerlukan kunjungan singkat di rumah sakit, banyak yang dapat menerima perawatan di rumah. Kebanyakan orang mulai merasa lebih baik dan tidak lagi dapat menularkan infeksi setelah beberapa minggu perawatan.
Namun, penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan tepat seperti yang diarahkan oleh dokter untuk menjaga agar penyakit tidak kambuh dan untuk mencegah bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan. TB yang resistan terhadap obat jauh lebih sulit untuk diobati dan bisa sangat berbahaya jika seseorang menularkannya kepada orang lain.
Kapan harus ke dokter?
TB dapat disembuhkan, tetapi dapat mengancam jiwa jika seseorang tidak menerima pengobatan yang tepat. Juga, TB laten dapat berkembang menjadi TB aktif jika seseorang tidak menerima pengobatan pencegahan. Dokter dapat menentukan apakah seseorang terinfeksi bakteri TB menggunakan tes kulit atau darah. Tes kulit melibatkan penyedia layanan kesehatan menyuntikkan sejumlah kecil cairan yang disebut tuberculin ke lengan bawah orang tersebut. Tes ini positif jika kulit mengalami benjolan atau bengkak dalam 48-72 jam setelah injeksi.
Baca juga: WASPADA VIRUS CORONA (2019-nCoV)
Tes darah melibatkan pengambilan sampel darah kecil dan menganalisanya untuk tanggapan sistem kekebalan terhadap bakteri TB. Jika seseorang tes positif untuk bakteri, dokter juga dapat melakukan rontgen dada atau tes dahak untuk menentukan apakah infeksi telah berkembang menjadi penyakit aktif. Siapa pun dengan gejala TB harus mengunjungi dokter untuk pengujian. Juga, siapa pun yang percaya bahwa mereka mungkin berhubungan dekat dengan orang yang memiliki TB aktif harus mencari nasihat medis.
Ringkasan Artikel Penyakit Tuberkulosis
TB paru adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri dada, sesak napas, dan batuk parah. TB paru dapat mengancam jiwa jika seseorang tidak menerima pengobatan. Orang dengan TB aktif dapat menyebarkan bakteri melalui udara. Namun, seseorang biasanya harus dalam kontak dekat yang lama untuk menjadi terinfeksi. Sebagian besar orang yang terinfeksi bakteri TB tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Dokter menggambarkan ini sebagai TB laten. TB laten tidak menular tetapi pada akhirnya dapat berkembang menjadi TB aktif.
Dokter mengobati TB laten atau aktif dengan antibiotik jangka panjang. Orang dengan TB aktif biasanya mulai merasa lebih baik setelah beberapa minggu perawatan. Sahabat healthcare, dengan adanya penjelasan artikel mengenai: “Apa Itu Penyakit Tuberkulosis?” diharapkan semua masyarakat mengerti dan memahami mulai dari bagaimana gejalanya, hingga pengobatannya.
Artikel ini telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: https://www.medicalnewstoday.com/articles/325526#summary
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin, Uncategorized
Tes Kesehatan Khusus Pria: Perlu Diketahui
Mengapa Tes Kesehatan Khusus Pria itu Penting?
Melakukan tes skrining yang tepat pada waktu yang tepat adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan pria untuk kesehatannya. Skrining kesehatan dapat mendeteksi penyakit sejak dini, sebelum Anda memiliki gejala, sehingga lebih mudah untuk diobati. Dengan deteksi dini, kanker usus besar dapat diketahui lebih cepat. Deteksi diabetes sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi seperti kehilangan penglihatan dan impotensi. Tes yang Anda butuhkan didasarkan pada usia dan faktor risiko Anda.
Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang paling sering terjadi pada pria di Amerika setelah kanker kulit. Kanker ini cenderung tumbuh lambat, tetapi ada juga jenis kanker prostat yang agresif dan tumbuh cepat. Tes skrining dapat menemukan penyakit lebih awal, kadang-kadang sebelum gejala muncul, saat waktu terapi yang paling efektif.
Baca juga: Menjaga Kesehatan: Investasi masa depan
Tes untuk Kanker Prostat
Skrining untuk pria sehat dapat mencakup pemeriksaan colok dubur (DRE) dan tes darah berupa antigen spesifik prostat (PSA). Pemerintah merekomendasikan tes PSA dilakukan secara rutin. The American Cancer Society menyarankan setiap orang untuk berdiskusi dengan dokter tentang risiko dan manfaat tes PSA. Konsultasi harus dimulai pada:
- Usia 50 untuk pria berisiko rata-rata.
- Usia 45 untuk pria berisiko tinggi.
- Usia 40 untuk pria dengan riwayat keluarga kanker prostat.
Kanker Testis
Merupakan jenis kanker yang jarang terjadi yang berkembang pada testis pria yaitu kelenjar reproduksi yang menghasilkan sperma. Kebanyakan kasus terjadi antara usia 20 dan 54 tahun. The American Cancer Society merekomendasikan semua pria untuk menjalani pemeriksaan testis pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin. Pria yang berisiko lebih tinggi (riwayat keluarga atau riwayat undescended testis) harus berbicara dengan dokter tentang skrining tambahan. Beberapa dokter menyarankan pemeriksaan diri secara teratur, merasakan benjolan yang keras, benjolan halus, atau perubahan ukuran atau bentuk testis.
Kanker Usus Besar
Tes kesehatan khusus pria yang selanjutnya adalah melakukan skrinig kanker usus besar dapat dimulai pada usia 50 tahun pada orang dewasa yang berisiko rata-rata. Kolonoskopi adalah tes umum untuk mendeteksi polip dan kanker kolorektal. Seorang dokter melihat seluruh usus besar menggunakan tabung fleksibel dan kamera. Polip dapat dilepas pada saat pemeriksaan. Alternatif serupa adalah sigmoidoskopi fleksibel yang hanya memeriksa bagian bawah usus besar.
Beberapa pasien memilih untuk melakukan kolonoskopi virtual – CT scan – atau barium enema kontras ganda – sinar-X khusus – walaupun jika polip terdeteksi, diperlukan kolonoskopi untuk menghilangkannya.
Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. Ini juga terkait dengan berat badan dan gaya hidup. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi berat tanpa gejala sebelumnya, termasuk aneurisma – pembengkakan arteri yang berbahaya. Namun hipertensi ini dapat diobati, dan saat Anda mengkonsumsi obat maka dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Intinya: Ketahuilah tekanan darah Anda. Jika tinggi, lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk mengobatinya.
Baca juga: Gigi dan Gusi Sehat: Bagaimana Cara Merawatnya?
Skrining untuk Tekanan Darah Tinggi
Pengukuran tekanan darah memberikan dua angka. Yang pertama (sistolik) adalah tekanan di arteri Anda ketika jantung berdenyut. Yang kedua (diastolik) adalah tekanan di antara dua denyutan. Tekanan darah normal kurang dari 120/80. Tekanan darah tinggi adalah 130/80 atau lebih, dan di antara keduanya adalah prehipertensi – awal dalam perjalanan menuju tekanan darah tinggi. Seberapa sering tekanan darah Anda diperiksa tergantung pada seberapa tinggi dan faktor risiko lain yang Anda miliki.
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
HIV adalah virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini terdapat dalam darah dan cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. Virus ini menyebar dari satu orang ke orang lain ketika cairan tubuh penderita bersentuhan dengan vagina, daerah anus, mulut, mata, atau luka pada kulit. Sampai sekarang masih belum terdapat obat atau vaksin untuk mencegah penularan HIV. Obat terbaru dapat mencegah perjalanan penyakit menjadi stadium AIDS, tetapi obat-obatan ini memiliki efek samping yang serius.
Tes Skrining HIV
Orang yang terinfeksi HIV dapat tetap bebas dari gejala selama bertahun-tahun. Satu-satunya cara untuk mengetahui mereka terinfeksi adalah dengan serangkaian tes darah. Tes kesehatan khusus pria dalam mengetahui status HIV/AIDS disebut ELISA atau EIA. Tes ini mendeteksi antibodi terhadap HIV dalam darah. Hasil positif mungkin didapat walau tidak terinfeksi. Jadi tes kedua yang disebut uji Western blot dapat dilakukan untuk konfirmasi hasil tes. Jika Anda baru saja terinfeksi, Anda masih dapat memiliki hasil tes negatif. Pengujian berulang disarankan. Jika Anda merasa telah terpajan HIV, tanyakan kepada dokter Anda tentang tes tersebut.
Telah direview oleh: dr. Sylvani Gani
Source: https://www.webmd.com/men/ss/slideshow-screening-tests-men
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
Resep Awet Muda : Ini Kebiasaan Yang Harus Dilakukan
Apa resep awet muda, seperti apa yang bisa kita lakukan?
Lindungi DNA Anda
Seiring bertambahnya usia, ujung-ujung kromosom menjadi lebih pendek. Ini membuat Anda cenderung lebih sering sakit. Tetapi perubahan gaya hidup dapat meningkatkan enzim yang dapat melindungi kromosom. Penelitian menunjukkan diet dan olahraga dapat membantu melindungi kromosom. Intinya: Pola hidup sehat dapat memperlambat penuaan pada tingkat sel.
Bermain untuk menang
Sebuah studi berjangka waktu 80 tahun menemukan bahwa orang-orang yang cermat – yang berarti mereka memperhatikan hal-hal detail, memikirkan segalanya, dan mencoba melakukan apa yang benar – dapat hidup lebih lama. Mereka melakukan banyak hal untuk menjaga kesehatan mereka dan membuat pilihan yang mengarah pada hubungan yang lebih kuat dan karier yang lebih baik.
Bertemanlah, Resep Awet Muda Pertama
Berikut alasan lain untuk berterima kasih kepada teman-teman Anda: Mereka mungkin membantu hidup lebih lama. Banyak penelitian menunjukkan hubungan yang jelas antara ikatan sosial yang kuat dan umur yang lebih panjang. Jadi, luangkan waktu untuk tetap berteman.
Pilih Teman dengan Bijaksana
Kebiasaan teman akan menular pada Anda, jadi carilah teman yang menjalani gaya hidup sehat. Peluang menjadi obesitas akan bertambah jika Anda memiliki teman yang juga mengalami pertambahan berat badan. Merokok juga menyebar melalui hubungan sosial, demikian pula dengan niat untuk berhenti merokok.
Baca juga: Sumber Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh dan Kulit
Berhenti merokok
Kita semua tahu bahwa berhenti merokok dapat memperpanjang hidup, tetapi seberapa banyak waktunya akan mengejutkan Anda. Penelitian yang dilakukan selama 50 tahun di Inggris menunjukkan bahwa berhenti pada usia 30 tahun dapat memberi Anda tambahan waktu satu dekade penuh. Menghentikan kebiasaan merokok pada usia 40, 50, atau 60 tahun dapat menambah waktu masing-masing 9, 6, atau 3 tahun ke dalam hidup Anda.
Tidur Siang
Tidur siang banyak dilakukan di berbagai belahan dunia, dan saat ini terdapat bukti ilmiah bahwa tidur siang dapat membantu hidup lebih lama. Mereka yang tidur siang dalam waktu singkat secara teratur memiliki risiko 37% lebih kecil untuk meninggal karena penyakit jantung daripada mereka yang jarang tidur siang. Para peneliti berpendapat tidur siang dapat melindungi jantung dengan menurunkan kadar hormon stres.
Ikuti Diet Mediterania
Diet ini kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan. Diet ini juga dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena sindrom metabolik – obesitas, gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan hal-hal lain yang membuat Anda lebih mungkin terkena penyakit jantung dan diabetes.
Makan Seperti Orang Okinawa
Orang-orang Okinawa, Jepang, pernah hidup lebih lama daripada kelompok lain mana pun di Bumi. Diet tradisional di wilayah ini adalah alasannya. Diet ini terdiri dari banyak sayuran hijau dan kuning serta berkalori rendah. Ditambah lagi, beberapa orang Okinawa membuat kebiasaan makan hanya 80% dari makanan di piring mereka. Generasi muda telah banyak yang meninggalkan cara hidup ini dan terbukti tidak hidup lebih lama.
Baca juga: Resolusi Tahun Baru 2020: Lebih Bugar dan Awet Muda
Menikah
Orang yang sudah menikah cenderung hidup lebih lama dari mereka yang melajang. Para peneliti berpendapat hal ini dikarenakan adanya dukungan sosial dan ekonomi yangdidapatkan melalui kebahagiaan menikah. Bagi mereka telah menikah namun bercerai memiliki tingkat kematian yang lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah menikah.
Menurunkan berat badan Juga Termasuk Resep Awet Muda
Jika Anda kelebihan berat badan, melangsingkan tubuh dapat melindungi Anda dari diabetes, penyakit jantung, dan penyakit lain yang akan mengurangi umur Anda. Lemak perut dapat berefek buruk bagi Anda, jadi fokuslah untuk menghilangkannya. Makan lebih banyak serat dan berolahraga secara teratur untuk mengurangi lemak perut Anda.
Berolahraga
Mereka yang rajin berolahraga memiliki umur yang lebih panjang lama daripada mereka yang tidak. Berolahraga secara teratur dapat menurunkan peluang Anda terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, beberapa jenis kanker, dan depresi. Olahraga juga dapat membantu menjaga mental Anda tetap tajam hingga usia lanjut. Olahraga singkat selama sepuluh menit akan bermanfaat jika dilakukan selama total 2,5 jam per minggu berupa olahraga dengan intensitas sedang.
Beribadah
Orang yang rutin beribadah cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang tidak. Sebuah penelitian berjangka waktu 12 tahun mengungkapkan mereka yang berusia di atas 65 tahun yang beribadah lebih dari sekali seminggu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik daripada mereka yang tidak rutin beribadah. Jejaring sosial yang kuat yang berkembang di antara orang-orang yang beribadah bersama dapat meningkatkan kesehatan Anda.
Mengampuni, Resep Awet Muda Terakhir
Melepaskan dendam memiliki manfaat kesehatan fisik yang mengejutkan. Kemarahan kronis terkait dengan penyakit jantung, stroke, kesehatan paru-paru yang lebih buruk, dan penyakit lainnya. Mengampuni akan mengurangi kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan membantu Anda bernapas lebih mudah. Efeknya cenderung akan terasa seiring bertambahnya usia.
Telah direview oleh: dr. Sylvani Gani
Source: 18 Secrets for a Longer Life
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya Disini
Mengapa Saya Batuk? Temukan Jawabannya Disini | Ciputra HealthCare
Batuk adalah suatu tindakan refleks untuk membersihkan tenggorokan lendir atau iritasi benda asing. Namun ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan batuk menjadi lebih sering. Batuk yang berlangsung kurang dari tiga minggu disebut batuk akut. Sebagian besar episode batuk akan sembuh atau setidaknya membaik secara signifikan dalam dua minggu.
Jika batuk berlangsung antara tiga hingga delapan minggu dan membaik pada akhir periode tersebut, maka disebut batuk subakut. Batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari delapan minggu disebut batuk kronis. Anda harus pergi ke dokter jika mengalami batuk darah atau batuk “menggonggong”. Anda juga harus berkonsultasi dengan dokter jika batuk Anda belum membaik dalam beberapa minggu, karena dapat mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.
Apa yang menyebabkan batuk?
Batuk dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, baik sementara dan menetap.
Proses pembersihan tenggorokan
Ketika saluran udara tersumbat oleh lendir atau partikel asing seperti asap atau debu, batuk adalah reaksi refleks untuk membersihkan partikel dan membuat pernapasan lebih mudah. Batuk akan meningkat dengan paparan iritan seperti asap.
Baca juga: 5 Daftar Penyakit Menular yang Sering Dialami Orang Indonesia
Virus dan bakteri
Penyebab batuk yang paling umum adalah infeksi saluran pernapasan baik itu karena virus ataupun bakteri. Infeksi saluran pernapasan akibat virus biasanya berlangsung dari beberapa hari hingga seminggu. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan memerlukan antibiotik.
Merokok
Merokok adalah penyebab umum batuk. Batuk yang disebabkan oleh merokok hampir selalu merupakan batuk kronis dengan suara yang khas. Ini sering dikenal sebagai batuk perokok.
Asma
Penyebab umum batuk pada anak kecil adalah asma. Biasanya, batuk asma menimbulkan suara mengi yang khas dan serangan asma ini disebabkan oleh suatu pencetus. Biasanya asma akan membaik seiring dengan bertambahnya usia.
Obat-obatan
Beberapa obat akan menyebabkan efek samping berupa batuk, salah satunya obat golongan Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Obat lainnya antara lain Zestril (lisinopril), Vasotec (enalapril). Batuk berhenti ketika obat dihentikan.
Baca juga: Baca juga: Gejala Influenza atau Salesma? Ini Ciri-Cirinya
Kapan batuk dikatakan darurat?
Sebagian besar batuk akan sembuh, atau setidaknya membaik secara signifikan, dalam waktu dua minggu. Jika Anda mengalami batuk yang belum membaik dalamkurun waktu ini, kunjungi dokter, karena ini mungkin merupakan gejala dari masalah yang lebih serius.
Jika timbul gejala tambahan, hubungi dokter Anda sesegera mungkin. Tanda dan gejala lainnya yang harus diperhatikan antara lain:
- Demam
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Terlihat mengantuk ataupun gangguan kesadaran
Telah di review oleh dr. Sylvani Gani
Source: https://www.healthline.com/health/cough#emergencies
- Published in Artikel Kesehatan, Berita, Mitra Hospital Banjarmasin
Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan
Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan | Ciputra Healthcare
Mengapa anak-anak lebih sering terkena diare daripada orang dewasa? Bagaimana cara Anda mengobati ketidaknyamanan anak Anda? Artikel ini akan menjelaskan tentang penyebab diare dan perawatan di rumah yang bisa dilakukan.
Diare pada Anak: Penyebab dan Perawatan Umum
Diare adalah respons tubuh untuk membersihkan diri dari kuman. Umumnya episode berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Diare sering didampingi dengan gejala demam, mual, muntah, kram perut, dan dehidrasi. Beberapa alasan paling umum anak-anak terkena diare meliputi:
- Infeksi dari virus seperti rotavirus, infeksi bakteri seperti salmonella, dan sebagian kecil akibat infeksi parasit seperti giardia. Virus adalah penyebab paling umum dari diare anak. Seiring dengan tinja yang cair dan berampas, gejala infeksi gastroenteritis virus sering termasuk muntah, sakit perut, sakit kepala, dan demam.
Ketika mengobati gastroenteritis viral yang dapat bertahan 5-14 hari, penting untuk mencegah kehilangan cairan. Berikan ASI tambahan atau larutan rehidrasi oral (oralit) kepada bayi dan anak kecil. Air saja tidak memiliki cukup natrium, kalium, dan nutrisi lain untuk merehidrasi anak-anak. Pastikan untuk berbicara dengan dokter Anda tentang jumlah cairan yang dibutuhkan anak Anda, bagaimana cara memastikan ia mendapatkannya dengan cukup, kapan harus memberikannya, dan cara mendeteksi dehidrasi.
Anak-anak yang lebih besar dengan diare dapat minum apa saja yang mereka sukai agar tetap terhidrasi, termasuk oralit dan produk bermerek (nama mereka biasanya berakhir dengan “lyte”). Es loli juga bisa menjadi cara yang baik untuk memasukkan cairan ke anak yang sudah muntah dan perlu direhidrasi secara perlahan.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda baru saja bepergian ke luar negeri; anak Anda mungkin perlu pemeriksaan tinja.
Obat-obatan seperti pencahar atau antibiotik juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak dan juga orang dewasa. Untuk diare ringan yang disebabkan oleh pengobatan, jaga agar anak Anda tetap terhidrasi dengan aman. Jika antibiotik menyebabkan diare pada anak Anda, pastikan untuk melanjutkan pengobatan dan hubungi dokter Anda. Dokter Anda dapat merekomendasikan untuk mengurangi dosis, mengubah diet Anda, menambahkan probiotik atau beralih ke antibiotik lain.
Studi menunjukkan bahwa yogurt dengan kultur hidup atau probiotik dapat membantu meringankan diare yang disebabkan oleh antibiotik. Kultur dan probiotik membantu mengisi kembali bakteri usus sehat yang terbunuh oleh antibiotik.
- Keracunan makanan juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak. Gejala biasanya datang dengan cepat, mungkin termasuk muntah, dan cenderung hilang dalam waktu 24 jam.
- Perawatan untuk diare terkait keracunan makanan sama dengan diare yang disebabkan oleh infeksi: Jagalah agar anak Anda tetap terhidrasi dan hubungi dokter Anda jika ada pertanyaan.
- Penyebab diare lainnya termasuk penyakit iritasi usus, penyakit Crohn, alergi makanan, dan penyakit Celiac. Jika Anda tidak yakin apa yang menyebabkan diare anak Anda, hubungi dokter Anda.
Anak-anak dan Diare: Mengenali Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu komplikasi diare yang paling mengkhawatirkan pada anak-anak. Diare ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan cairan yang signifikan dibanding diare sedang atau berat.
Dehidrasi berat sangat berbahaya; dapat menyebabkan kejang, kerusakan otak, bahkan kematian. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi. Hubungi dokter Anda jika anak Anda memiliki gejala:
- Pusing
- Mulut kering
- Urin berwarna kuning gelap, atau sangat sedikit atau tidak ada urin
- Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
- Kulit kering
- Lemas
Kapan Harus Menghubungi Dokter Tentang Diare Anak Anda
Diare biasanya hilang dalam beberapa hari, tetapi dapat menyebabkan komplikasi. Jika anak Anda memiliki gejala-gejala ini, jangan menunggu, segeralah dapatkan bantuan tenaga medis.
Hubungi dokter Anda segera jika anak Anda:
- Tampak sangat sakit
- Sudah diare lebih dari tiga hari
- Berusia lebih muda dari 6 bulan
- Muntah cairan hijau atau kuning berdarah
- Tidak dapat menahan cairan atau muntah lebih dari dua kali
- Demam lebih dari 40 ° C atau di bawah usia 6 bulan dengan demam lebih dari 38 ° C (ditentukan oleh termometer)
- Tampak dehidrasi
- Memiliki tinja berdarah
- Berusia kurang dari sebulan dengan tiga atau lebih episode diare
- Lebih dari empat kali diare dalam delapan jam dan tidak dapat minum cukup
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Memiliki ruam
- Memiliki sakit perut selama lebih dari dua jam
- Belum buang air kecil dalam 6 jam jika bayi atau 12 jam jika anak-anak
Baca juga: 9 Benda Terkotor yang Anda Sentuh Setiap Hari
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source: https://www.webmd.com/children/guide/diarrhea-treatment#1
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
Gejala Influenza atau Selesma? Ini Ciri-Cirinya
Gejala influenza atau selesma? Ketika Anda bangun bersin, batuk, dan pegal-pegal, tidak bisa menggerakkan otot, bagaimana Anda membedakan gejala influenza atau selesma (common cold)?
Penting untuk mengetahui perbedaan antara influenza dan “common cold” atau selesma. Selesma / common cold adalah gejala penyakit pernapasan yang lebih ringan daripada influenza. Selesma dapat membuat Anda merasa tidak enak badan selama beberapa hari, sedangkan influenza adalah sakit yang dapat Anda derita selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Influenza juga dapat memiliki komplikasi yang serius seperti pneumonia dan rawat inap.
Apa Saja Gejala Selesma?
Gejala selesma dimulai dengan sakit tenggorokan, yang biasanya hilang setelah satu atau dua hari. Gejala hidung pilek, dan hidung tersumbat, diikuti dengan batuk timbul pada hari keempat dan kelima. Demam jarang terjadi pada orang dewasa, tetapi demam ringan mungkin terjadi. Anak-anak yang terkena selesma cenderung mengalami demam. Dengan gejala selesma, hidung dipenuhi dengan lendir berair selama beberapa hari pertama. Kemudian, lendir akan menjadi lebih kental dan berwarna. Lendir yang berwarna adalah alami dan tidak berarti Anda memiliki infeksi bakteri, seperti infeksi sinus. Ratusan jenis virus berbeda dapat menyebabkan gejala selesma.
Berapa Lama Selesma Berlangsung?
Selesma biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Selama tiga hari pertama Anda menderita gejala selesma, Anda menular. Hal ini berarti Anda dapat menularkan virus ke orang lain, Oleh sebab itu Anda disarankan untuk tetap di rumah dan istirahat cukup. Jika gejala selesma tidak membaik setelah seminggu, Anda mungkin mengalami infeksi bakteri, yang berarti Anda mungkin perlu antibiotik. Terkadang Anda mungkin tidak dapat membedakan gejala selesma dengan rinitis alergi atau infeksi sinus. Jika gejala pilek mulai dengan cepat dan membaik setelah seminggu, maka biasanya Anda menderita selesma, bukan alergi. Jika gejala pilek Anda tidak membaik setelah seminggu, tanyakan kepada dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda menderita alergi atau sinusitis.
Apa Saja Gejala Influenza?
Gejala influenza biasanya lebih parah daripada gejala selesma dan datang dengan cepat. Gejala influenza termasuk sakit tenggorokan, demam, sakit kepala, pegal-pegal dan nyeri otot, hidung tersumbat, dan batuk. Sebagian besar gejala influenza membaik secara bertahap selama dua hingga lima hari, tetapi tidak jarang terasa membaik selama seminggu atau lebih. Komplikasi umum dari influenza adalah pneumonia, terutama pada anak-anak, lanjut usia, atau orang dengan masalah paru-paru atau jantung. Jika Anda mengalami sesak napas, beri tahu dokter. Tanda umum pneumonia lainnya adalah demam yang muncul kembali setelah hilang selama satu atau dua hari. Sama seperti virus salesma, virus influenza masuk ke tubuh Anda melalui selaput lendir hidung, mata, atau mulut. Setiap kali Anda menyentuh tangan Anda ke salah satu area ini, Anda dapat menginfeksi diri Anda dengan virus, sehingga sangat penting untuk menjaga tangan bebas kuman dengan sering mencuci untuk mencegah gejala selesma ataupun influenza.
Bagaimana Membedakan Influenza atau Selesma?
Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki gejala influenza atau selesma? Gunakanlah termometer Anda. Gejala influenza sering menyerupai gejala selesma dengan hidung tersumbat, batuk, pegal, dan malaise. Namun selesma jarang memiliki gejala demam di atas 38.3 derajat celsius. Pada influenza, Anda mungkin akan mengalami demam lebih awal dan Anda akan merasa lebih sakit. Nyeri tubuh dan otot juga lebih sering terjadi pada influenza.
Kapan Saya Pergi ke Dokter?
Jika Anda sudah memiliki gejala influenza atau selesma, penting untuk menghubungi dokter Anda jika Anda juga memiliki gejala berat berikut ini:
- Demam persisten: Demam yang berlangsung lebih dari tiga hari dapat menjadi tanda infeksi bakteri lain yang harus diobati.
- Rasa menelan yang menyakitkan: Meskipun sakit tenggorokan karena influenza atau selesma dapat menyebabkan ketidaknyamanan ringan, sakit yang parah bisa berarti adanya radang tenggorokan, yang memerlukan perawatan oleh dokter.
- Batuk terus-menerus: Ketika batuk tidak hilang setelah dua atau tiga minggu, bronkitis bisa saja terjadi, yang mungkin memerlukan antibiotik. Sinusitis juga dapat menyebabkan batuk yang menetap. Selain itu, asma adalah penyebab lain batuk persisten.
- Hidung tersumbat dan sakit kepala yang persisten: Ketika selesma dan alergi menyebabkan penyumbatan pada saluran sinus, mereka dapat menyebabkan infeksi sinus (sinusitis). Jika Anda memiliki rasa sakit di sekitar mata dan wajah disertai keluarnya cairan hidung yang tebal setelah seminggu, Anda mungkin memiliki infeksi bakteri dan mungkin perlu antibiotik. Namun, sebagian besar infeksi sinus tidak memerlukan antibiotik.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu segera mendapatkan perawatan medis darurat. Pada orang dewasa, tanda-tanda krisis meliputi:
- Nyeri dada hebat
- Sakit kepala berat
- Sesak napas
- Pusing
- Kebingungan
- Muntah persisten
Pada anak-anak, tanda-tanda tambahan darurat adalah:
- Kesulitan bernafas atau bernafas cepat
- Warna kulit kebiruan
- Tidak minum cukup cairan
- Kelesuan dan kegagalan berinteraksi secara normal
- Rewel terus-menerus
- Gejala yang membaik dan tiba-tiba memburuk
- Demam dengan ruam
Bisakah Saya Mencegah Gejala Influenza atau Selesma?
Langkah pencegahan yang paling penting untuk mencegah influenza dan selesma adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan dengan menggosok tangan menggunakan air sabun hangat selama setidaknya 20 detik membantu menghilangkan kuman dari kulit. Selain mencuci tangan, Anda juga bisa mendapatkan vaksin influenza untuk mencegah influenza musiman. Dalam waktu dua minggu setelah mendapatkan vaksin, antibodi berkembang di dalam tubuh dan memberikan perlindungan terhadap influenza. Anak-anak yang menerima vaksin untuk pertama kalinya membutuhkan dua dosis yang diberikan satu bulan terpisah. Obat antivirus juga dapat membantu mencegah influenza jika Anda telah terpapar pada seseorang dengan gejala influenza.
Baca juga: Infeksi Pilek atau Sinus?
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source:
- Published in Artikel Kesehatan, Berita, Mitra Hospital Banjarmasin
Alergi Parah di Sekolah – Cara Bersiap
Alergi Parah di Sekolah – Cara Bersiap | Ciputra Healthcare
Atur Pertemuan di Sekolah
Ketika anak Anda memiliki alergi serius, bekerjasama lah dengan sekolahnya. Bertemu dengan kepala sekolah, gurunya, dan staf klinik. Cari tahu apakah sekolah sudah memiliki kebijakan untuk menangani alergi makanan atau alergi lainnya. Kemudian, buat rencana untuk membantunya menghindari pemicu sementara masih bisa mengambil bagian sepenuhnya. Jangan lupa program sepulang sekolah dan bus sekolah.
Kembangkan Rencana Aksi Anafilaksis
Dalam keadaan darurat alergi, setiap anak dengan epinefrin harus memiliki rencana darurat. Komunikasikan hal ini dengan dokter anak dan perawat sekolah. Mereka harus mempunyai foto anak Anda, tanda dan gejala peringatan alergi tertentu, dan instruksi perawatan. Letakkan salinan di ruang kelas anak Anda, kantor, dan kafetaria.
Suplai Sekolah Dengan Obat
Epinefrin harus dibawa bersama anak Anda di sekolah – tidak dikunci atau didinginkan. Itu harus diteruskan antar staf ke mana pun dia pergi kecuali dia cukup tua untuk membawanya. Jelaskan instruksi dokter, yang mungkin termasuk menyuntikkan tanda anafilaksis pertama. Perhatian agar mereka tidak menunggu, bahkan jika tidak jelas bahwa gejalanya terkait alergi. Dokter Anda mungkin menyarankan agar anak Anda membawa dua dosis. Periksa tanggal kedaluwarsa sesering mungkin.
Bicaralah dengan Anak Anda tentang Alergi
Periksa pemicu alergi pada anak Anda. Untuk alergi makanan, katakan padanya untuk tidak berbagi makanan, peralatan, atau wadah, dan untuk mencuci tangannya sebelum dan sesudah makan. Untuk alergi sengatan serangga, ajari dia untuk mengenakan lengan panjang, celana, dan sepatu di luar dan makan di dalam ketika dia bisa. Jika di luar, gunakan sedotan sehingga dia tidak akan menelan lebah jika ada dalam minumannya.
Ajarkan Tanda Peringatan
Anak-anak dan staf sekolah (bahkan guru pengganti dan petugas pengawas makan siang) harus tahu untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan ini:
- Gatal-gatal, kulit pucat atau memerah
- Tenggorokan atau lidah bengkak
- Mengi, kesulitan bernapas atau menelan
- Pusing atau pingsan, atau nadi cepat atau lemah
- Muntah, diare, atau kram perut
Buat Rencana Respons
Staf sekolah seharusnya tidak mengharapkan anak Anda untuk memberikan suntikan epinefrin sendiri selama reaksi, bahkan jika dia tahu caranya. Dokter Anda akan membuat rencana tanggap darurat untuk diikuti staf. Ini akan memberi tahu mereka bagaimana dan kapan memberikan epinefrin, menelepon IGD, dan memulai pertolongan pertama darurat.
Mengekspos Bahaya Alergi Parah yang Tersembunyi
Mintalah guru anak Anda untuk menghindari penggunaan pemicu dalam rencana pelajaran, proyek kerajinan, dan kelas memasak. Beberapa item yang dapat menyebabkan alergi termasuk:
- Cat tempera berbahan telur
- Clay atau adonan yang dibuat dengan selai kacang
- Icing terbuat dari putih telur
- Juga menjalin komunikasi yang jelas tentang pesta kelas dan acara makan-makan. Minta daftar bahan sebelum acara ini. Kemudian putuskan bersama anak Anda apakah lebih aman untuk mengepaknya dari rumah.
Bekerja untuk Pencegahan Sengatan
Mencegah sengatan serangga bisa sulit. Tetapi sekolah anak Anda dapat mengambil langkah-langkah bermanfaat ini:
- Singkirkan sarang serangga di atau dekat halaman sekolah
- Simpan sampah di wadah tertutup jauh dari tempat siswa bermain atau masuk ke sekolah
- Mintalah siswa yang berisiko makan di dalam, setidaknya selama musim sengatan
Berikan Gelang ID Medis untuk Anak Anda
Gelang peringatan medis mengingatkan staf sekolah saat darurat bahwa anak Anda membutuhkan epinefrin. Ini juga memberi paramedis nomor khusus untuk mendapatkan informasi penting dengan cepat. Gelang yang dirancang untuk anak-anak dapat menampilkan manik-manik atau karakter kartun.
Haruskah Anda Membawakan Makan Siang?
Jika Anda yakin anak Anda tidak akan bertukar makanan, mengepak makan siang tidak masalah. Tetapi sekolah harus membuat makanan untuk anak-anak dengan kebutuhan diet khusus tanpa biaya tambahan. Staf makanan harus mengetahui pemicu makanan anak Anda dan nama-nama teknis dan ilmiah untuk makanan tersebut untuk membantu mereka ketika membaca paket. Permukaan dan peralatan harus dicuci untuk menghindari kontak silang.
Zona Tanpa Alergen
Membatasi kontak dengan pemicu dapat dilakukan dengan cara yang tidak membuat anak-anak dengan alergi makanan merasa sendirian. Jika anak Anda alergi kacang, misalnya, bekerjalah dengan staf sekolah untuk:
- Memiliki meja makan siang khusus di mana siapa pun bisa duduk yang makan siangnya bebas kacang
- Buat peraturan di seluruh sekolah untuk tidak berdagang makanan atau berbagi peralatan atau sedotan
- Buat kebijakan camilan bebas kacang di kelas
Bantu Sekolah untuk Membantu Anak Anda
Dengan menjadi sukarelawan di sekolah, Anda dapat membantu para guru mengawasi apa yang terjadi. Terlibat dalam perencanaan dan melakukan kunjungan lapangan dan pesta kelas. Tulis surat yang dapat dikirim guru kepada orang tua kelas lain untuk memberi tahu mereka tentang alergi anak Anda. Tawarkan untuk memberikan info alergi ramah anak untuk teman sekelas.
Baca juga: Rutinitas Mengerjakan PR: Setelah Kembali ke Sekolah
Telah direview oleh: dr. Sylvani Gani
Source: https://www.webmd.com/allergies/ss/slideshow-school-safety
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
Tips Memilih Ransel Anak-Anak
Tips Memilih Ransel Anak Jadi Hal yang Penting Untuk Dibahas!
Ransel mana yang paling aman untuk anak-anak? Plus, bagaimana cara memakai ransel untuk menghindari rasa sakit?
Saat anak Anda memasuki sekolah menengah, beban ranselnya mulai bertambah. Dimuat dengan segala sesuatu mulai dari buku teks hingga peralatan olahraga hingga ponsel dan laptop, tas punggung anak-anak terbebani dengan barang-barang berharga mereka. Tetapi apakah ransel yang kelebihan beban membawa risiko kesehatan yang serius? Para ahli memberi WebMD pelajaran dalam tas punggung anak-anak, mencakup pengaruhnya pada otot dan tulang anak Anda, tas punggung yang tepat untuk dicari saat tahun ajaran baru akan dimulai, dan bagaimana mengemas dan memakainya untuk mengurangi rasa sakit dan memaksimalkan kenyamanan.
Ransel Anak: Risiko Nyata?: Tips Memilih Ransel Anak
Ransel sekolah adalah bahan pokok, memegang semua kebutuhan penting anak-anak untuk bisa melewati hari. Tetapi ketika ransel mulai membebani anak Anda, mungkinkah itu menyebabkan kerusakan jangka panjang? “Banyak orang tua datang ke kantor saya berpikir bahwa anak mereka mungkin menderita skoliosis karena ransel yang berat,” kata Lori Karol, MD, juru bicara American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS). Pada kenyataannya, jelas Karol, skoliosis bukanlah bahaya. Tetapi ransel anak-anak dapat menyebabkan sakit punggung, bahu, dan leher ketika terlalu berat dan dikenakan selama delapan jam sehari.
“Ya, anak Anda mungkin memiliki rasa sakit yang terkait dengan ransel yang berat,” kata Karol, yang merupakan ahli bedah ortopedi pediatrik di Texas Scottish Rite Hospital for Children. “Tetapi orang tua tidak perlu khawatir bahwa anak mereka akan berakhir dengan kelainan bentuk punggung, juga ransel tidak akan menciptakan masalah yang akan memerlukan pembedahan.” Sementara ransel anak-anak tidak cenderung menyebabkan kerusakan jangka panjang pada otot atau tulang sebagai akibat dari pemakaian yang konstan, ransel-ransel itu memiliki risiko yang lebih jelas.
“Masalah yang saya lihat adalah bahwa anak-anak jatuh dan mengalami cedera karena ransel mereka sangat berat,” kata William Hennrikus, MD, ketua bagian ortopedi dari American Academy of Pediatrics. “Jika anak-anak membawa ransel 40 pound dan beratnya 80 pound, mereka dapat jatuh atau tidak memiliki stabilitas yang cukup untuk menyeimbangkan diri sepanjang hari, berisiko cedera pergelangan tangan, lengan, atau kaki, atau lebih buruk.” Risiko jatuh ke samping, ransel yang tepat – dikemas dan dikenakan dengan benar – dapat menjadi alat yang berharga dari sekolah dasar sampai lulus perguruan tinggi.
Beli Ransel Lebih Baik: Tips Memilih Ransel Anak
Ada puluhan merek ransel anak-anak tersedia untuk dipilih, mulai dari sekitar Rp.100.000 dan hingga Rp.200.000 atau lebih. Saat Anda berbelanja untuk tahun ajaran baru, berikut adalah beberapa dasar ransel untuk diikuti:
Dua lebih baik daripada satu. Walaupun anak Anda mungkin memohon hal ini karena itulah yang dibawa oleh “anak-anak keren”, hindari ransel bergaya selempang, yang memiliki satu tali yang melintang di dada. “Menggunakan ransel dengan satu tali, bukan dua, memberikan semua tekanan pada satu bahu,” kata Hennrikus, yang merupakan ahli bedah ortopedi pediatrik di Children’s Hospital di California. “Ini menarik bahu ke bawah dan dapat menyebabkan sakit punggung, leher, dan bahu.” Cari ransel dengan dua tali sebagai gantinya, yang membagi berat ransel di bahu.
Semakin tebal bantalan bahu, semakin baik. “Tali pengikat bahu membantu mencegah pengikat masuk ke bahu, punggung, dan leher anak Anda,” kata Hennrikus.
Roda opsional. “Ransel dengan roda pasti meringankan beban anak Anda yang harus membawa banyak beban sepanjang hari,” kata Karol. “Tetapi banyak sekolah memiliki tangga, yang bisa sulit untuk tas beroda, dan mereka mungkin tidak muat di loker.” Dan mereka cukup sulit untuk berguling di salju. Jika cuaca memungkinkan, periksa sekolah anak Anda sebelum Anda membeli tas ransel dengan roda.
Pakai Tas Dengan Baik: Tips Memilih Ransel Anak
Jadi sekarang Anda tahu apa yang harus dibeli, cara mengemasnya, dan berapa berat ransel anak Anda. Tetapi apakah anak Anda tahu cara memakainya dengan baik? Para ahli menawarkan tips ransel untuk membantu anak-anak meringankan beban:
- Selalu gunakan kedua tali bahu. Membawa ransel di atas satu bahu dapat menyebabkan nyeri otot di leher, punggung, dan bahu.
- Biarkan anak-anak mencari tahu di mana ransel dikenakan paling nyaman, tetapi cobalah untuk mengencangkan tali agar ransel itu dekat dengan tubuh. Tetap saja, jangan berlebihan. Tali harus tidak terlalu kencang sehingga menarik di bahu.
- Ransel penuh dengan kantong, dan Anda harus menggunakan semuanya! Sebarkan beban di seluruh kompartemen yang berbeda untuk mengurangi beratnya, dan hindari meletakkan semua buku anak Anda di satu area sehingga ransel menjadi berat bagian atas atau bawah.
- Jika anak Anda memiliki loker, dorong dia untuk menurunkan barang-barangnya untuk hari itu sehingga ia tidak dipaksa untuk membawa beban tambahan.
- Ingatlah bahwa lengan anak-anak Anda juga berfungsi. “Hanya karena kamu memiliki ransel tidak berarti semuanya harus masuk,” kata Karol. “Mereka bisa mengambil satu atau dua buku dari tas mereka dan membawanya di tangan mereka.”
Baca Juga: Membujuk Anak Minum Obat: 9 Cara Cerdas Untuk Para Orangtua
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source: https://www.webmd.com/parenting/features/kids-backpacks-101#3
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin
Kurangi Risiko Kanker Mulut
1. Konsumsi Buah dan Sayuran: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan perubahan pada mulut Anda yang membuat kanker lebih mungkin terjadi. Vitamin dan antioksidan dalam buah dan sayuran meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Konsumsilah setidaknya 5 porsi buah dan sayuran dalam sehari dan kombinasikan agar lebih bervariasi. Wortel, kubis Brussel, dan labu sangat baik untuk kesehatan mulut Anda.
2. Masak Dengan Cerdas: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Untuk mendapatkan hasil maksimal dari buah dan sayuran Anda, jangan memasak matang-matang semua kebaikan untuk melawan kanker yang terdapat didalamnya. Nikmati beberapa dari buah dan sayuran secara mentah untuk mendapatkan efek maksimal. Saat Anda memasak, berhentilah saat kondisi sayur masih empuk dan kehijauan. Minyak goreng juga diketahui dapat membentuk zat penyebab kanker pada panas tinggi. Oleh karena itu dibandingkan menggoreng, lebih baik memanggang, merebus, atau mengukus makanan Anda.
3. Gunakan Perlindungan Matahari: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Terlalu banyak waktu di bawah sinar matahari tidak hanya meningkatkan peluang Anda terkena kanker kulit, hal itu juga masalah bagi bibir Anda. Hindari paparan sinar matahari langsung di tengah hari, di saat radiasi yang terkuat. Saat Anda berada di luar, kenakan topi dengan pinggiran lebar yang menutupi seluruh wajah Anda. Gunakan lip balm dengan tabir surya (SPF) minimal 15, dan ulangi pemakaian secara berkala. Selain itu, hindari berjemur di bawah sinar matahari.
4. Kurangi minum Alkohol: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Kebiasaan minum alkohol selama bertahun-tahun akan mengiritasi mulut Anda dan dapat membuat Anda terkena kanker mulut. Anda akan dua kali lebih beresiko mengalami kanker mulut jika minum alkohol sebanyak 3-4 gelas dalam sehari. Dan risiko Anda semakin besar jika Anda juga merokok disamping minum alkohol dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, jika Anda adalah peminum alkohol, batasi maksimal hanya satu gelas dalam sehari untuk wanita atau maksimal dua gelas untuk pria.
5. Hindari Risiko HPV: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Human papillomavirus (HPV) adalah sekelompok virus yang sangat umum. Anda dapat memilikinya di mulut Anda dan tidak mengetahuinya karena seringkali HPV tidak menyebabkan masalah di mulut. Tetapi pada beberapa orang, hal itu dapat menyebabkan perubahan yang menyebabkan kanker. Kini telah terdapat vaksin HPV yang bekerja maksimal jika Anda mendapatkannya sebelum aktif secara seksual. Jika sudah aktif secara seksual, Anda dapat melindungi diri dengan menghindari seks bebas dan melakukan hubungan seks yang aman.
6. Kunjungan Dokter Gigi Secara Berkala: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Dokter gigi tidak hanya memoles gigi dan menambal gigi berlubang. Mereka juga memeriksa kesehatan mukosa mulut Anda mulai dari bagian bawah lidah hingga ke bagian dalam pipi Anda untuk menilai pertumbuhan sel yang dapat menyebabkan kanker. Mereka berada di garis depan untuk mengetahui masalah apa pun sejak awal, yang dapat membuat segalanya lebih mudah untuk diobati. Temui dokter gigi Anda setidaknya setahun sekali.
7. Pemeriksaan Bulanan Mulut Secara Mandiri: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Sebulan sekali, berdiri di depan cermin dan buka mulut lebar-lebar. Cari luka atau bercak merah atau putih yang tidak biasa yang bertahan selama 3 minggu atau lebih. Periksa atap dan lantai mulut, lidah, gusi, dan bagian dalam pipi dan bibir Anda. Jika Anda menemukan sesuatu yangmencurigakan, kunjungi dokter gigi Anda.
8. Berhenti merokok: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Ini adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mulut dan seluruh tubuh Anda. Semakin banyak dan sering Anda merokok, semakin tinggi risiko Anda. Meskipun Anda sudah lama melakukannya, berhenti sedini mungkin akan banyak membantu. Jika Anda terkena kanker, berhenti merokok akan membuat perawatan Anda akan bekerja lebih baik, Anda akan sembuh lebih cepat, dan kecil kemungkinannya untuk kambuh. Jika Anda tidak merokok, jangan memulai.
9. Jauhi Asap Rokok: Kurangi Risiko Kanker Mulut
Sama seperti kanker paru-paru, Anda harus berhati-hati terhadap tembakau walaupun Anda tidak merokok. Ketika Anda menghabiskan waktu di sekitar orang-orang yang melakukannya, peluang kanker mulut Anda juga meningkat. Dan semakin lama Anda berada di sekitarnya, semakin tinggi risiko Anda. Tidak ada tingkat aman dari perokok pasif.
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source: Lower Your Risk of Oral Cancer
- Published in Artikel Kesehatan, Mitra Hospital Banjarmasin